Badai PHK Belum Usai, Sejumlah Perusahaan E-Commerce di Indonesia Kompak Umumkan Pemecatan Karyawan
Kabar terbaru menyebutkan bahwa perusahaan jual beli OLX Group telah mengumumkan PHK terhadap 10 persen karyawan.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Badai pemutusan hubungan kerja atau PHK di awal tahun ini tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa perusahaan jual beli OLX Group telah mengumumkan PHK terhadap 10 persen karyawan.
PHK ini diumumkan secara langsung oleh Marketing Director OLX Autos Indonesia, Sandy Maulana, pada Minggu (29/1/2023).
Baca juga: Gelombang PHK di Perusahaan AS Berlanjut, Giliran IBM Pecat 3.900 Karyawan
Dalam sebuah pernyataan, Sandy mengungkapkan bahwa PHK tersebut dilakukan setelah bisnis penjualan mobil bekasnya mengalami perlambatan pertumbuhan, akibat menurunnya aktivitas jual-beli mobil imbas lonjakan inflasi pasar global.
Kemerosotan ini lantas memicu penurunan laba kuartalan selama 2022, khawatir ancaman tersebut semakin membuat perusahaan terancam jatuh ke jurang kebangkrutan OLX akhirnya mengambil sejumlah langkah efisiensi, termasuk memangkas ratusan karyawan serta menjual bisnis otomotifnya yang dinamai OLX Autos.
Tak hanya itu, perusahaan pun turut serta mengubah kebijakan penjualan menjadi sistem B2B yakni model konsumen ke bisnis (consumer to business) dan bisnis ke bisnis (business to business), setelah sebelumnya OLX mengadopsi sistem penjualan B2C atau bisnis ke konsumen (business to consumer).
Sandy juga menyatakan dengan sangat menyesal OLX mengumumkan berakhirnya kerjasama dengan para kontributor yang selama ini sangat berharga bagi bisnis OLX Autos, hal ini dilakukan guna keberlanjutan bisnis di masa depan.
JD.ID Tutup Layanan JDL Express
Awal pekan lalu, perusahaan e-commerce, JD.ID, dikabarkan telah menutup layanan logistik mereka, yakni JDL Express Indonesia pada Januari 2023.
Mengutip dari laman web JDL Express Indonesia, perusahaan telah secara resmi menonaktifkan layanan registrasi pengguna baru per 1 Januari 2023.
Baca juga: Usai PHK Massal, JD.ID Tutup Layanan JDL Express
JD.ID yang merupakan perusahaan patungan antara perusahaan e-niaga China JD.com dan Provident Capital, akan menutup cabang logistiknya, JDL Express Indonesia, pada 22 Januari 2023.
Adapun wacana penutupan layanan JDL Express ini muncul setelah sebuah laporan mengatakan JD.com berencana untuk keluar dari Indonesia dan Thailand pada awal 2023.
Seperti diketahui, JD.ID telah memangkas 30 persen stafnya, atau sekitar 200 karyawan pada Desember 2022, mengingat adanya tantangan bisnis yang berubah dengan cepat akhir-akhir ini sebagai alasan di balik keputusan tersebut.
JDL Express, yang sebelumnya dikenal sebagai J-Express, memiliki 11 gudang, lebih dari 250 drop point, dan lebih dari 3.000 kurir sebelum mengumumkan penutupan.