IMF Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023, Berikut Isi Ramalannya
IMF memperkirakan pertumbuhan PDB AS sebesar 1,4 persen, naik dari 1,0 persen dari proyeksi Oktober dan mengikuti pertumbuhan 2,0 persen pada 2022.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![IMF Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023, Berikut Isi Ramalannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ilustrasi-logo-imf13.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi prospek pertumbuhan ekonomi global 2023 pada, Selasa (31/1/2023).
Dikutip dari Reuters, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan naik 2,9 persen pada tahun ini. Pada proyeksi bulan Oktober, IMF memprediksi ekonomi global tumbuh 2,7 persen pada 2023.
Sementara untuk 2024, IMF memproyeksikan pertumbuhan global akan sedikit meningkat menjadi 3,1 persen, namun ini adalah sepersepuluh poin persentase di bawah perkiraan Oktober karena dampak dari kenaikan suku bunga bank sentral telah memperlambat permintaan.
Kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, mengatakan risiko resesi telah mereda dan bank sentral membuat kemajuan dalam mengendalikan inflasi, meski dibutuhkan lebih banyak upaya untuk mengekang kenaikan harga, serta gangguan baru dapat datang dari eskalasi lebih lanjut perang di Ukraina dan pertempuran China melawan COVID-19 .
Baca juga: Indonesia Perlu Waspadai Lima Risiko Ketidakpastian Ekonomi Global
"Kita harus bersiap untuk mengantisipasi hal yang tidak terduga, tetapi itu bisa menjadi titik balik, dengan pertumbuhan mencapai titik terendah dan kemudian inflasi menurun," kata Gourinchas kepada wartawan mengenai prospek 2023.
Permintaan Kuat
Dalam proyeksi PDB 2023, IMF memperkirakan pertumbuhan PDB AS sebesar 1,4 persen, naik dari 1,0 persen dari proyeksi Oktober dan mengikuti pertumbuhan 2,0 persen pada 2022.
Revisi ini mengikuti konsumsi dan investasi yang lebih kuat dari perkiraan pada kuartal ketiga 2022 dan pasar tenaga kerja yang kuat serta neraca konsumen yang kuat.
Zona euro juga diprediksi membuat keuntungan serupa, dengan pertumbuhan 2023 untuk blok tersebut sekarang diperkirakan sebesar 0,7 persen, dibandingkan 0,5 persen pada prospek Oktober, menyusul pertumbuhan 3,5 persen pada 2022.
IMF mengatakan Eropa telah beradaptasi lebih cepat dengan biaya energi yang tinggi, dan pelonggaran harga energi telah membantu wilayah tersebut.
Inggris menjadi satu-satunya ekonomi maju utama yang diperkirakan IMF akan mengalami resesi tahun ini, dengan penurunan PDB sebesar 0,6 persen karena konsumen rumah tangga berjuang dengan meningkatnya biaya hidup, termasuk energi dan hipotek.
Pembukan Kembali China
IMF merevisi prospek pertumbuhan China akan naik tajam untuk 2023, menjadi 5,2 persen dari 4,4 persen pada proyeksi Oktober setelah kebijakan lockdown "nol-COVID" pada 2022 memangkas tingkat pertumbuhan China menjadi 3,0 persen, yang menjadi laju pertumbuhan di bawah rata-rata global untuk pertama kalinya dalam lebih dari 40 tahun. Namun, dorongan dari mobilitas baru bagi orang China diperkirakan berumur pendek.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.