Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Keruntuhan Saham Adani Group Seret Nama-nama Besar Wall Street

Adani Enterprises, perusahaan unggulan konglomerat India itu, telah menderita kerugian terbesar di antara perusahaan milik Adani Group.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Keruntuhan Saham Adani Group Seret Nama-nama Besar Wall Street
Bloomberg
Saham perusahaan Adani Group anjlok setelah perusahaan investasi Amerika Serikat Hindenburg Research merilis laporan yang menuduh konglomerat India itu melakukan manipulasi saham. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Saham perusahaan Adani Group anjlok setelah perusahaan investasi Amerika Serikat Hindenburg Research merilis laporan yang menuduh konglomerat India itu melakukan manipulasi saham.

Saham seluruh perusahaan milik Adani Group mengalami aksi jual besar-besaran yang membuat total kerugian konglomerat itu mencapai 110 miliar dolar AS pada Jumat (3/2/2023), setelah laporan Hindenburg menuduh konglomerat tersebut melakukan “manipulasi saham yang kurang ajar dan skema penipuan akuntansi selama beberapa dekade".

Dikutip dari CNBC, konglomerat yang beroperasi di berbagai sektor termasuk pelabuhan dan energi terbarukan ini dipimpin oleh salah satu orang terkaya di dunia, Gautam Adani. Sementara itu, Adani Group dengan keras telah membantah tuduhan yang dilontarkan Hindenburg.

Baca juga: Skandal Besar Adani Group Lenyapkan 50 Persen Harta Orang Terkaya di Asia, Begini Kronologinya

Adani Enterprises, perusahaan unggulan konglomerat India itu, telah menderita kerugian terbesar di antara perusahaan milik Adani Group.

Tercatat, Adani Enterprise kehilangan lebih dari 60 persen atau lebih dari 30 miliar dolar AS kapitalisasi pasarnya, menurut laporan pada 24 Januari dan penutupan perdagangan Kamis (2/2/2023).

Adani Group dengan tegas menyangkal tuduhan tersebut, menyebut laporan Hindenburg “tidak lain hanyalah kebohongan” dari “Madoffs of Manhattan” dalam balasan setebal 413 halaman yang gagal menenangkan sentimen investor yang ketakutan dan mengendalikan aksi jual yang cepat.

Berita Rekomendasi

Adani memiliki 64 persen saham Adani Enterprises. Sedangkan keluarga Adani SB memegang 55,27 persen saham dan 8,73 persen dimiliki oleh Adani Tradeline Pvt Ltd, di mana Gautam dan saudaranya Rajesh Adani menjadi direktur pengendali.

Pemegang saham terbesar ketiga, sebesar 4,02 persen, adalah Perusahaan Asuransi Jiwa India milik negara.

Daftar 20 pemegang saham teratas Adani Enterprises juga mencakup dua nama besar di Wall Street, yaitu Vanguard yang memiliki 0,75 persen saham, sementara BlackRock Fund Advisors memegang 0,57 persen dan BlackRock Advisors (UK) Ltd memiliki 0,17 persen saham.

Juru bicara Vanguard dan BlackRock tidak segera menanggapi permintaan komentar dari CNBC.

Elara Capital, yang saat ini memiliki 1,7 persen saham Adani Enterprises, merupakan pemegang saham institusional terbesar hingga Februari 2022, menurut data kepemilikan.

Hindenburg menuduh dana Elara yang berbasis di Mauritius sebagai bagian dari rencana untuk memanipulasi harga saham perusahaan milik Adani Group dan menyembunyikan berapa banyak yang dimiliki keluarga. Elara sejak itu melepas 72 persen saham yang dipegangnya di perusahaan, menurut data FactSet.

Saudara laki-laki mantan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yaitu Jo Johnson mengundurkan diri dari perannya sebagai direktur Elara pada Rabu (1/2/2023) , menurut Companies House.

Elara Capital dan Jo Johnson juga tidak segera menanggapi permintaan komentar dari CNBC.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas