Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Skandal Besar Adani Group Lenyapkan 50 Persen Harta Orang Terkaya di Asia, Begini Kronologinya

Gautam Adani merupakan pemilik konglomerat Adani Group. Perusahaan ini memiliki tambang, pelabuhan dan pembangkit listrik.

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Skandal Besar Adani Group Lenyapkan 50 Persen Harta Orang Terkaya di Asia, Begini Kronologinya
SAM PANTHAKY / AFP
Pengusaha India Gautam Adani menjadi orang terkaya keempat di dunia sekitar dua minggu yang lalu, dengan kekayaan mencapai 120 miliar dolar AS, melebihi kekayaan Bill Gates dan Warren Buffet. 

Lembaga asal AS itu menuduh Adani dan perusahaannya melakukan "penipuan yang meluas" dan “manipulasi saham yang kurang ajar” yang diduga terjadi selama beberapa dekade.

Hindenburg mengajukan 88 pertanyaan kepada Adani yang meragukan kesehatan keuangan perusahaannya.

Pertanyaan itu berkisar dari permintaan untuk perincian mengenai entitas lepas pantai milik Adani Group hingga mengapa ia memiliki "struktur perusahaan yang saling terkait dan berbelit-belit".

Adani Group mengatakan sedang mempertimbangkan tindakan hukum untuk menanggapi klaim tersebut.

Perusahaan itu menuduh Hindenburg meluncurkan "serangan yang diperhitungkan di India", dan mengatakan Hindenburg hanya tertarik pada keuntungan finansialnya sendiri.

Baca juga: 10 Orang Terkaya di Indonesia, Low Tuck Kwong Ada di Puncak, Geser Hartono Bersaudara

Namun, para analis mengatakan Adani Group belum menjawab secara meyakinkan pertanyaan yang diajukan dalam laporan tersebut.

Sikap Investor Setelah Laporan Hindenburg

Berita Rekomendasi

Investor, yang ketakutan dengan klaim tersebut, mencoba menyerah dan tidak ingin terjebak di kondisi perdagangan yang salah.

Saham Adani Enterprises, perusahaan andalan Adani Group, anjlok hampir 55 persen sejak laporan Hindenburg diterbitkan pada 24 Januari.

Adani Enterprises sekarang berjuang untuk mendapatkan pendanaan baru sebagai dampak dari dirilisnya laporan itu. Namun, perusahaan tiba-tiba membatalkan kesepakatan penjualan saham senilai 2,5 miliar dolar AS pada Rabu (1/2/2023).

Saham sebagian besar perusahaan Adani Group kembali merosot pada Jumat (3/2/2023). Bursa saham India menghentikan perdagangan di lima perusahaan Adani yang terdaftar setelah saham mereka jatuh pada batas harian, yang ditetapkan pada 5 persen dan 10 persen.

Sementara itu, mitra bisnis utama konglomerat itu, TotalEnergies, mengatakan Adani Group telah setuju untuk membiarkan salah satu dari "big four" kantor akuntan melakukan "audit umum". Adani Group belum memberikan komentar mengenai pernyataan TotalEnergies.

Raksasa energi Prancis itu menggambarkan eksposurnya ke Adani senilai 3,1 miliar dolar AS, melalui investasi bersama di India, sebagai tingkat "terbatas". Kemitraan ini “dilakukan dengan kepatuhan penuh terhadap hukum yang berlaku yaitu India”, kata TotalEnergies.

Kekhawatiran Terus Berlanjut

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas