Angkat Direktur Baru, RUPSLB Bank IBK Indonesia Siapkan Rights Issue Senilai Rp1,2 Triliun
Perseroan akan menerbitkan saham sebanyak-banyaknya 13.814.688.390 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Profit diproyeksikan naik 8 kali dari Rp 13 miliar di 2021 menjadi Rp 104 miliar di 2022, total asset menunjukkan peningkatan 28,5 persen dari Rp 14,287 triliun tahun 2021 menjadi Rp 18,358 triliun di tahun 2022, dan core capital naik 42 persen dari Rp 2,902 triliun menjadi Rp 4,121 triliun.
Dia juga menjelaskan, rasio NPL berhasil dikelola di bawah 2 persen atau masih lebih baik dari rata-rata NPL perbankan nasional.
Realisasi kredit tahun 2022 diproyeksikan naik 32,7 persen dari Rp 6,067 triliun di 2021 menjadi Rp 8,063 triliun di 2022, simpanan deposit diproyeksikan tumbuh 32,4 persen dari Rp 6,323 triliun di 2021 menjadi Rp 8,373 triliun di 2022 dan forex naik 126 persen dari Rp 360 miliar 2021 menjadi Rp 812 miliar di 2022.
Di 2023 ini perseroan akan kembali menerima suntikan modal dari IBK Korea. IBK Korea sudah empat kali melakukan suntikan modal dan membuat modal inti Bank IBK Indonesia naik menjadi Rp 4,1 triliun.
IBK Indonesia memiliki target jangka panjang di mana pada tahun 2030 nanti total aset naik menjadi Rp 50 triliun dan laba bersih melesat menjadi Rp 1 triliun.
Baca juga: Tingkatkan Daya Saing Eksportir, Eximbank Gandeng Bank IBK Indonesia
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, selain akan diupayakan ekspansi kredit dengan didukung suntikan modal kerja baru, perseroan juga akan fokus pada pembiayaan ke segmen UMKM dan korporasi di Indonesia.
Total kredit akan dipacu dengan target tumbuh di atas 30 persen dan funding juga diproyeksikan meningkat lewatpeluncuran produk cash back deposit dan payroll, dan modal melalui tambahan suntikan modal.
Bank IBK Indonesia dalam waktu dekat akan meluncurkan layanan perbankan digital yaitu E-KYC melalui layanan pembukaan rekening non tatap muka, QRIS melalui layanan QR Code melakukan pembayaran melalui e-banking dan L/C melalui layanan pembukaan L/C non tatap muka.
Untuk mendukung ekspansi kredit, Bank IBK Indonesia akan menerapkan Credit System yang terdiri dari credit rating system melalui pengembangan credit rating system, credit analysis system melalui pengembangan credit analysis system dan credit process dengan cara mempersingkat proses credit review.
Susunan direksi Bank IBK Pasca RUPSLB hari ini:
Direktur Utama: Cha Jae Young
Direktur Kredit: Lee Dae Sung
Direktur Operasional: MC Vera Afianti
Direktur Bisnis: Edwin Rudianto
Direktur Kepatuhan: Alexander Frans Rori