Inflasi dan Suku Bunga Mulai Melandai, Laju IHSG Diperkirakan Sentuh Level 7.000 pada Februari 2023
Dengan iklim yang lebih kondusif itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai stabil menguat sejak awal tahun diprediksi melanjutkan penguatan.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta mengatakan, inflasi global dan nasional pada saat ini dapat terjaga, sehingga bank sentral tidak secara agresif menaikkan suku bunga acuannya.
Dengan iklim yang lebih kondusif itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai stabil menguat sejak awal tahun diprediksi akan melanjutkan penguatan.
“Secara teknikal, indikator stochastic dan RSI yang masih positif membuat prediksi IHSG akan konsolidasi bullish dengan rentang pergerakan 6.816 hingga 7.000 untuk Februari," ujarnya dalam "Media Day: February 2023 - The Right Instrument and Sectors to Invest in Uncertain Economy" di Mirae Asset Sekuritas Investment House, Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Baca juga: Tujuh Indeks Sektoral Tergelincir, Namun IHSG Bisa Naik 0,13 Persen ke 6.949 Kamis Siang
Adapun dari enam sektor yang masih underperform atau di bawah kinerja indeks, potensi terbesar untuk outperform atau melebihi kinerja IHSG, yaitu keuangan dan barang konsumsi cyclical.
Pada kesempatan sama, Senior Research Analyst Mirae Asset Robertus Hardy menambahkan, kondisi ekonomi tahun ini masih akan positif bagi sektor otomotif dan telekomunikasi.
“Untuk sektor otomotif, tahun politik biasanya akan memicu peningkatan mobilisasi masyarakat. Ditambah potensi adanya insentif rencana pemberian subsidi dari pemerintah bagi motor dan mobil listrik, yang membuat kami optimis sektor tersebut dapat menjadi pilihan di tengah tahun politik dan ancaman inflasi," pungkasnya.