Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kronologi Penyelewengan 350 Ton Beras Bulog di Banten, Berawal dari Kecurigaan Budi Waseso

Sebanyak 350 ton beras Bulog yang dikemas dengan beragam merek dan ukuran telah berhasil diamankan Satgas Pangan Polda Banten, Kota Serang, Banten.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
zoom-in Kronologi Penyelewengan 350 Ton Beras Bulog di Banten, Berawal dari Kecurigaan Budi Waseso
Nitis Hawaroh
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso bersama Satgas Pangan Polda Banten pada konferensi pers di Polda Banten pada Jum'at (10/2/2023). Sebanyak 350 ton beras Bulog yang dikemas dengan beragam merek dan ukuran telah berhasil diamankan Satgas Pangan Polda Banten, Kota Serang, Banten. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 350 ton beras Bulog yang dikemas dengan beragam merek dan ukuran telah berhasil diamankan Satgas Pangan Polda Banten, Kota Serang, Banten.

Penyelewengan itu diungkap setelah Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) melakukan sidak di Pasar Induk Beras, Cipinang, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

Buwas, saat itu menemukan adanya gelagat aneh melalui beras-beras yang tersedia di Pasar Induk Cipinang.

Dia menduga, beras yang didistribusikan Bulog justru dikemas ulang dengan merek lain bahkan dioplos dengan beras lain.

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Yakin Harga Beras akan Turun Bulan Depan, Ini Penyebabnya

Kemudian, Buwas menurunkan Satgas Pangan untuk menindaklanjuti dugaannya itu. Hasilnya, sebanyak 350 ton beras Bulog dicurangi oleh oknum.

"Apa yang saya sampaikan minggu lalu terbukti hari ini, dan saya yakin hal ini akan diurut oleh Kepolisian tentang siapa dalangnya dan siapa saja yang terlibat dalam kasus ini" kata Buwas saat konferensi pers di Polda Banten, dikutip Sabtu (11/2/2023).

Baca juga: Buntut Polemik Harga Beras, Mendag Zulkifli Hasan Pastikan Stop Impor Beras Mulai 16 Februari

BERITA REKOMENDASI

Buwas mengatakan, oknum tersebut membeli beras Bulog dengan harga Rp 8.300 untuk dipasarkan dengan harga lebih mahal yaitu Rp 12.000.

"Bagaimana mungkin beras dari Bulog mereka beli Rp 8.300 langsung diganti bajunya, dia jual dengan pasar premium rata-rata Rp. 12.000 ya masyarakat akan sama belinya, harganya Rp. 12.000," tegasnya.

Dikatakan Buwas, ratusan ton beras itu merupakan beras hasil impor yang dilakukan pemerintah sejak akhir Desember 2022 lalu. Hal itu dilihat dari ribuan karung beras bertuliskan Vietnam.

Baca juga: Terbukti Beras Bulog Disalahgunakan Oknum, Buwas: Naluri Mantan Polisi 

"Beras) Ini yang ditemukan oleh pihak Polda Banten sekarang ini jumlahnya 350 ton. Tapi jelas ini adalah beras dari Bulog dalam kegiatan OP (operasi pasar)," ujar Buwas.

"Faktanya seperti dilihat karung ini yang belum diubah bajunya ada tulisan Vietnam (Thailand juga ada) ya itu yang kita impor, salah satu negara yang kita datangkan berasnya dari Vietnam," sambungnya.


7 Orang Diamankan

Di sisi lain, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto mengatakan, dari pelanggaran itu pihaknya bersama Satgas Pangan Polda Banten berhasil meringkus tujuh orang tersangka.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas