Pengamat Pasar Modal: Banyak BUMN Sukses Menjadi Perusahaan Terbuka
Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, banyak BUMN sukses menjadi perusahaan terbuka.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, banyak BUMN sukses menjadi perusahaan terbuka.
Di antaranya BRI, BNI, Bank Mandiri, Aneka Tambang, dan Bukit Asam.
“BUMN tersebut bagus-bagus. Laporan Keuangan bagus. Kinerja meningkat,” jelas Irwan kepada media hari ini (11/2/2023).
Baca juga: Dalam Lima Tahun, Pasar Modal RI Himpun Dana Rp1.082 Triliun, Jumlah Investor Mencapai 10,31 Juta
Pernyataan Irwan, disampaikan di tengah initial public offering (IPO) salah satu anak usaha BUMN, yakni PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Salah satu kunci perusahaan yang masuk lantai bursa, memang saat IPO. Dan ketika IPO, jelas Irwan, yang cukup penting adalah valuasi.
Jika harga yang ditawarkan kompetitif, maka akan menarik bagi calon investor.
“BRI misalnya, saat itu banyak yang memperebutkan,” lanjutnya.
Tak kalah penting, imbuh Irwan, dana yang diperoleh, seharusnya dipergunakan untuk modal dan investasi.
Kondisi demikian bisa terjadi, jika perusahaan dalam kondisi sehat, tidak bermasalah.
Dengan demikian, dana yang diperoleh dipergunakan secara optimal untuk meningkatkan belanja modal dan investasi.
“Hal ini berbeda pada perusahaan yang awalnya bermasalah, misal IPO untuk menyelamatkan dari banyaknya utang,” jelas Irwan.
Dengan demikian, jika sejak awal memang sudah sehat, tentu kinerja akan semakin membaik ketika menjadi perusahaan terbuka.
Baca juga: Anak Muda Mendominasi Pasar Modal, Berinvestasi Saham Via Online Makin Mudah
Seperti itulah yang terjadi dengan BRI, BNI, Bank Mandiri, Antam, Bukit Asam, dan lain-lain.
“Kinerja emiten-emiten perbankan tersebut sangat baik. Dari Laporan Keuangan kan kelihatan. Sedangkan yang tambang, juga bagus. Bisa jadi karena harga internasional memang sedang bagus,” kata dia.