Apindo: Jika Zero ODOL Berlaku, Barang China Bisa Serbu RI karena Logistik Murah
Apindo menyatakan, pelaku usaha mendukung kebijakan zero Over Dimension Overload (ODOL), tapi untuk mencapai itu harus ada transisinya.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan, pelaku usaha mendukung kebijakan zero Over Dimension Overload (ODOL), tapi untuk mencapai itu harus ada transisinya.
"Transisinya sudah saya sampaikan kepada Pak Menhub dan juga sudah saya sampaikan juga kepada Pak Luhut. Pak, kalau ini mau zero ODOL, pengusaha tidak bisa serta-merta dilarang terus besoknya disuruh ikut, pasti chaos dan itu pasti yang namanya sopir truk, pengusaha truk, yang punya barang ngamuk semua termasuk Pak Achmad Widjaja (Anggota Komite Industri Apindo Achmad Widjaja)" ujarnya di Kantor Apindo, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Zero ODOL Kembali Molor karena Harus Tunggu Roadmap Baru Kemenhub
Menurut dia, berdasarkan hitung-hitungan bisnis, biaya operasional logistik akan mahal ketika berlaku zero ODOL secara keseluruhan, sehingga lebih murah datangkan barang dari China.
"Pak Ahmad Widjaja sudah ngitung ni kalau besok zero ODOL berlaku nih, ongkos logistiknya akan lebih murah dari China langsung datang Semarang. Waktu itu saya udah kasih hitung-hitungan, jadi waduh saya bilang seperti itu ya karena itu," kata Hariyadi.
Dia menambahkan, poin yang ingin dirinya sampaikan adalah di tengah-tengah kebijakan industri harus ada yang menjadi prioritas.
"Eh tiba-tiba mohon maaf ada keluar kebijakan insentif untuk mobil listrik, lah kan saya bingung, ini yang prioritas yang mana nih gitu kan, yang satu ini, yang satu mau itu. Bukannya kita tidak setuju insentif mobil listrik, setuju, tapi kan prioritasnya yang mana?" pungkasnya.
Pengusaha Minta Penerapan Zero ODOL Diundur, Kemenhub: Kami Maunya Tahun Ini
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati memastikan, pemberlakuan pemberantasan truk Over Dimension Over Load (ODOL) diterapkan pada tahun 2023.
Menurut Adita, keputusan itu bakal diberlakukan setelah mendapat hasil kesepakatan antara pengusaha dan stakeholder terkait. Terlebih, kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia mulai mereda.
Pasalnya, sejumlah pengusaha sempat menolak rencana penerapan ODOL atau kelebihan muatan dan dimensi truk. Bahkan meminta untuk diundur hingga tahun depan.
"Kita maunya tahun ini tetapi tadi dengan catatan dalam waktu dekat kita sedang sama-sama menyusun tahapan nya, tahun ini sudah bisa di implementasi," kata Adita kepada Tribunnews, Selasa (31/1/2023).
"Tapi mulai kapan dan tahapannya seperti apa, itu yang kita sedang godok bersama. Ini demi kebaikan semua pihak, karena harus di dukung semuanya," lanjutnya.
Adita memaparkan, Kemenhub masih melakukan kajian-kajian terhadap roadmap penerapan ODOL. Dia mengaku, fokus utama dari penerapan ODOL itu adalah keselamatan dan pemeliharaan infrastruktur.