Apindo Kembangkan SDM RI Lewat Pusat Pembelajaran Bisnis dan Industri
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meluncurkan Pusat Pembelajaran Bisnis dan Industri atau Apindo Business and Industry Learning Center
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meluncurkan Pusat Pembelajaran Bisnis dan Industri atau Apindo Business and Industry Learning Center (Abilec).
Lembaga kerja sama ini akan diimplementasikan dengan Industry and Business Institute of Management (Ibima), yang berperan sebagai agregator bisnis dan industri dengan memberikan program-program unggulan untuk memacu pengembangan SDM, karakter, nilai, dan teknologi.
"Program ini merupakan kerja sama Ibima Indonesia bersama Apindo yang diharapkan menjadi agregator bisnis dan industri," ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani dalam penandatanganan kerja sama Abilec dengan Ibima di kantor Apindo, Senin (13/2/2023).
Baca juga: Apindo Harap Stabilitas Politik Terjaga Demi Pemulihan Ekonomi Nasional
Selain itu, program tersebut diharapkan berperan aktif dan menjadi solusi atas tantangan kebutuhan pengembangan SDM 4 in 1, program link and match dunia usaha dunia industri, serta berbagai bentuk kerjasama yang melibatkan berbagai pihak.
Lebih lanjut, Hariyadi mengungkapkan penerapan konsep Lean Industry 4.0 menjadi cara paling efektif untuk meningkatkan keunggulan operasional industri.
Untuk dapat memaksimalkan potensi dan manfaat Industry 4.0, perusahaan manufaktur sebaiknya lebih dulu menerapkan lean manufacturing practices secara benar.
"Aplikasi dari konsep lean manufacturing yaitu mengurangi lead time dan meningkatkan output dengan menghilangkan pemborosan yang terjadi di sebuah perusahaan. Industry 4.0 adoption dan lean manufacturing practices dapat mengarahkan perusahaan menuju manufacturing performance lebih optimal," katanya.
Baca juga: Apindo Tanggapi Perppu Cipta Kerja: Tak Berdampak ke UMKM, Ada Masalah di Sertifikasi Halal
Adapun perusahaan yang berhasil menerapkan Lean Industry 4.0 dapat mengurangi biaya konversi sebanyak 40 persen dalam lima hingga sepuluh tahun.
"Ini jauh lebih baik daripada pengurangan penerapan lean atau Industry 4.0 dalam setaranya," pungkas Hariyadi.