Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Ahli Menteri Bidang Transformasi Digital, Kreativitas dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Edwin mengatakan, tak terasa masa pandemi Covid-19 yang juga melanda Indonesia sudah masuk tahun keempat.

Meskipun keadaan sudah mulai terkendali, perekonomian global disebutkannya masih tidak serta-merta kembali ke masa pra pandemi.

Baca juga: Membangkitkan Industri UMKM Pasca-pandemi Covid-19 Demi Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

"Ekonomi dunia sedang menghadapi tantangan tidak ringan. Kita bersama masih dibayangi ancaman the perfect storm yaitu 5C, pertama adalah Covid-19 masih belum selesai," ujarnya di Kantor Apindo, Senin (13/2/2023).

Selanjutnya "C" yang kedua dan ketiga adalah conflict geopolitik di Rusia dan Ukraina dan terdapat ancaman climate change atau perubahan iklim.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Beri Penghargaan PROPER 2022: Penanganan Perubahan Iklim Harus Bergerak Maju

"Kemudian, lonjakan commodity price yang menyebabkan peningkatan cost of living dan juga inflasi," kata Rizal.

Dia menambahkan, kendati ekonomi Indonesia sempat terpukul pandemi Covid-19 pada 2020 yang hampir membawa ke jurang resesi, tapi dengan kemampuan penanganan baik di bidang kesehatan dan sosioekonomi mampu jaga serta dorong pertumbuhan ke arah positif.

"Kita semua juga patut bersyukur atas pencapaian yang kita miliki, di mana perekonomian nasional pada kuartal IV tahun lalu meningkat 5,01 persen. Lalu, secara full year, ekonomi kita sepanjang 2022 mampu tumbuh solid di 5,31 persen dan ini merupakan tertinggi dalam 10 tahun terakhir," pungkasnya.