Staf Bandara di Jerman Mogok Kerja, Nasib 3OO Ribu Penumpang Batal Terbang
Aksi mogok kerja yang digelar ratusan karyawan bandara setelah pemerintah pusat menolak permintaan negosiasi kenaikkan upah
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Sebanyak 300.000 pelancong yang berada di Jerman kini terancam mengalami pembatalan penerbangan, usai para staf di delapan bandara besar Jerman melakukan aksi mogok kerja secara massal, Jumat (17/2/2023).
Aksi mogok kerja yang digelar ratusan karyawan bandara setelah pemerintah pusat menolak permintaan negosiasi kenaikkan upah para staf layanan darat, petugas sektor publik dan pekerja keamanan penerbangan.
Akibat dari penolakan tersebut ratusan staf yang tergabung Serikat pekerja Jerman sepakat untuk menggelar mogok kerja sebagai bentuk protes pada pemerintah pusat.
Baca juga: Tuntut Kenaikan Gaji, 300 Karyawan Amazon di Inggris Melakukan Aksi Mogok Kerja
Sebelum aksi demo tersebut digelar, Verdi selaku perwakilan serikat kerja Jerman sempat mengadakan perundingan dengan pemerintah untuk menaikkan upah karyawan ditengah melonjaknya laju inflasi di Jerman yang kini mencapai 8,7 persen selama Januari 2023.
Akan tetapi perundingan tersebut tak membuahkan hasil, alasan ini yang kemudian mendorong serikat buruh untuk menggelar demo demi menuntut keadilan upah di tengah kenaikan tagihan pangan, energi, dan biaya hidup yang semakin mahal.
"Solusi harus ditemukan di meja perundingan dan bukan dengan mengorbankan penumpang," ucap kepala Asosiasi bandara Jerman ADV Ralph Beisel dalam pernyataannya.
Imbas dari mogok kerja ini, Reuters mencatat sekitar 2.340 penerbangan di bandara-bandara Bremen, Dortmund, Frankfurt, Hamburg, Hanover, Munich dan Stuttg terpaksa ditunda untuk sementara waktu.
"Aksi mogok kerja itu diperkirakan akan berdampak kuat, terutama pada lalu lintas udara domestik, Saat kita melihat terminal-terminal bandara kosong situasinya mengingatkan kita lebih pada hari-hari terburuk virus corona dan bukan pemogokan,” tambah Beisel.
Baca juga: 100 Ribu Perawat Inggris, Wales, dan Irlandia Utara Mogok Kerja dan Tuntut Kenaikan Gaji
Meski aktivitas operasional di sejumlah bandara mandek, namun Verdi memastikan pengiriman bantuan ke Turki dan Suriah serta perjalanan udara para pemimpin dunia yang menghadiri Konferensi Keamanan Munich tidak akan terpengaruh aksi mogok kerja.
Tidak dijelaskan sampai kapan mogok kerja ini akan digelar, namun diperkirakan mogok kerja akan kembali terjadi apabila di perundingan selanjutnya tepatnya di tanggal 22 dan 23 Februari pemerintah tak kunjung menyepakati kenaikan upah yang diminta.
Selama aksi mogok kerja digelar, otoritas bandara Frankfurt dan Hamburg mengimbau para penumpang untuk tidak datang ke bandara. Sementara pelancong yang bepergian di dalam wilayah Jerman diminta beralih menggunakan moda transportasi kereta api.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.