Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tak Ingin Lapangan Kerja Diambil TKA, Presiden Jokowi Minta Kualitas SDM Indonesia Ditingkatkan

Jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 143,7 juta orang dan akan terus bertambah sekitar 3, 5 juta orang setiap tahunnya.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Tak Ingin Lapangan Kerja Diambil TKA, Presiden Jokowi Minta Kualitas SDM Indonesia Ditingkatkan
Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi mengingatkan akan pentingnya peningkatan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia agar lapangan kerja baru tidak diambil pekerja asing maupun robot. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan akan pentingnya peningkatan keahlian Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Jokowi karena peluang kerja baru bisa saja diambil oleh pekerja asing atau digantikan robot, jika tidak dilakukan peningkatan kapasitas SDM.

"Pekerjaan lama akan ditinggalkan, pekerjaan baru tumbuh dengan cepat. Karena itu tanpa penguasaan keahlian baru kita akan ditinggalkan dan peluang peluang kerja baru akan diambil oleh para pekerja dari negara lain (tenaga kerja asing/TKA) atau digantikan oleh mesin dan robot," kata Jokowi acara Peluncuran Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 (68/2022) tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi di Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Menkominfo Sebut Penyiapan SDM Andal dan Berdaya Saing Jadi Kunci Transformasi Digital Nasional

Menurutnya, jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 143,7 juta orang dan akan terus bertambah sekitar 3, 5 juta orang setiap tahunnya.

Indonesia juga diprediksi akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030, jumlah penduduk usia produktif akan lebih besar mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sejumlah 297 juta jiwa.

Presiden menegaskan bonus demografi ini harus dimanfaatkan Indonesia untuk menjadi negara maju sebagai jalan keluar dari jebakan negara dengan pendapatan menengah dan masuk dalam 5 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2045.

Berita Rekomendasi

"Karena itu kita harus bekerja cepat, meningkatkan kualitas SDM, melakukan revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi kita agar lulusannya siap memenuhi kebutuhan tenaga kerja di dalam negeri dan siap berkompetisi di pasar kerja global yang menguasai emerging knowledge atau keahlian baru," ujarnya.

Presiden mengatakan, dalam 7 tahun terakhir, pemerintah telah membangun infrastruktur di berbagai daerah, dan menciptakan sentra-sentra pertumbuhan ekonomi yang baru.

Oleh karena itu pemerintah membutuhkan banyak tenaga kerja terampil untuk mengisi peluang-peluang kerja yang lahir dari momentum pertumbuhan infrastruktur dan pengembangan berbagai potensi di daerah

"Saya ingin ruang-ruang kerja Ini diisi oleh SDM-SDM Indonesia yang memiliki keahlian, yang memiliki dedikasi, yang memiliki etos kerja yang tinggi, semangat dan cita-cita besar untuk mewujudkan kemajuan Indonesia," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas