Tahun Ini Kartu Prakerja Dilanjutkan dengan Skema Normal, Dinilai Telah Tingkatkan Keahlian Pekerja
Kesuksesan Kartu Prakerja dalam meningkatkan keahlian tidak serta merta dapat mengurangi pengangguran.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Kartu Prakarya yang digulirkan pemerintah dinilai mampu meningkatkan keahlian pekerja, di mana hal ini terlihat dari survei yang telah dilakukan.
"Tujuan pertama dari program Kartu Prakerja adalah meningkatkan keahlian, dari survei yang dilakukan oleh Kartu Prakerja sudah ada kenaikan keahlian," kata Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core), Piter Abdullah ditulis Rabu (22/2/2023).
Akan tetapi, Piter menyebut, perlu ada survei lanjutan untuk menyimpulkan hal tersebut, dan kesuksesan Kartu Prakerja dalam meningkatkan keahlian tidak serta merta dapat mengurangi pengangguran.
Baca juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 48 Ditutup? Ini Perkiraan Jadwalnya
"Peningkatan keahlian belum otomatis mengurangi pengangguran. Ada faktor lain yang juga berperan, yaitu kondisi perekonomian," papar Piter.
Terkait, apakah Kartu Prakerja telah berhasil meningkatkan kualitas SDM, kata Piter, tujuan peningkatan keahlian pekerja tidak sama dengan meningkatkan kualitas SDM Indonesia.
Menurutnya, kedua hal tersebut merupakan hal yang berbeda.
"Tujuan Kartu Prakerja hanya untuk pekerja, SDM Indonesia tidak hanya pekerja. Meningkatkan kualitas SDM Indonesia tidak cukup dengan Kartu Prakerja, tapi melalui semua upaya lain utamanya sistem pendidikan formal dan non formal yg ada di Kemendikbud," papar Piter.
Sebelumnya, Direktur UNESCO Institute for Lifelong Learning, David Atchoarena, menilai, Kartu Prakerja sebagai game changer, atau pembawa perubahan besar, dalam upaya meningkatkan pembelajaran bagi orang dewasa di luar pendidikan formal.
"Ini sekaligus membangun jembatan antara pendidikan formal dan informal. Teknologi menjadi 'game changer' terutama dalam memberikan tempat bagi platform digital untuk pengembangan keterampilan angkatan kerja (upskilling dan reskilling)," kata David.
Sementara itu, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, program Kartu Prakerja bertujuan untuk mengembangkan kompetensi angkatan kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta mengembangkan kewirausahaan.
Airlangga menguraikan, program Kartu Prakerja merupakan misi kemanusiaan dengan pemberdayaan yang melibatkan pendidikan, ketenagakerjaan, dan kewirausahaan.
"Program ini lebih dari sekadar kebijakan, pendanaan atau teknologi. Dibutuhkan perubahan radikal dalam institusi dan budaya, serta di pemerintahan, perusahaan dan individu," ucap Airlangga.
Diketahui, Program Kartu Prakerja pada 2023 dilanjutkan dengan skema normal atau offline. Program ini menargetkan capaian hingga satu juta penerima.
--