Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Induk Facebook Persiapkan PHK Putaran Baru, Ribuan Pekerja Berisiko Kena Pecat Massal

Meta Platforms Inc diam-diam berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran baru

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Induk Facebook Persiapkan PHK Putaran Baru, Ribuan Pekerja Berisiko Kena Pecat Massal
dok.
Mark Zuckerberg mengisyaratkan akan kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) lanjutan atas ribuan karyawannya di facebook. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Induk perusahaan Facebook, Meta Platforms Inc diam-diam berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) putaran baru. Ribuan karyawan perusahaan dikabarkan bakal dipecat.

Pemecatan massal ini terungkap setelah sang CEO Mark Zuckerberg, berulang kali mengisyaratkan rencana pemangkasan sejumlah karyawan lewat cuitan di akun Twitternya.

Zuckerberg tak menjelaskan berapa banyak jumlah karyawan yang akan terdampak PHK putaran baru ini, namun menurut informasi yang beredar reorganisasi perusahaan kali ini akan membuat jajaran pemimpin harus bekerja lebih ekstra lantaran mereka tak lagi memiliki bawahan.

Baca juga: Sama seperti Twitter, Meta akan Rilis Fitur Centang Biru Berbayar di Instagram dan Facebook

“Meta berencana merampingkan struktur perusahaan yang kemungkinan besar mendorong sejumlah pemimpin ke peranan tingkat rendah tanpa bawahan langsung, meratakan lapisan manajemen tak terkecuali peran CEO Meta Mark Zuckerberg.” ungkap seseorang yang mengetahui masalah ini.

Imbas dari PHK kali ini, Meta dikabarkan turut memangkas pendanaan sejumlah proyek yang tengah digarap anak induk Meta Inc. Langkah ini diambil guna menekan pembengkakan pengeluaran di tengah krisis yang dialami perusahaan.

Sebelum rumor PHK menghantui para karyawan Meta, induk Facebook ini sempat menunda penyelesaian anggaran beberapa tim bisnis untuk periode 2023, yang seharusnya rampung dirilis pada awal bulan ini.

BERITA REKOMENDASI

Penundaan ini lantas memicu indikasi akan adanya pemangkasan karyawan lanjutan, setelah di tahun 2022 kemarin perusahaan media sosial itu melakukan PHK terhadap 13 persen tenaga kerjanya atau lebih dari 11.000 karyawan.

Baca juga: Terdampak Kontraksi Pasar Kripto, Polygon Labs PHK 100 Pekerja

Meski PHK besar tersebut berpotensi menambah daftar pengangguran di AS, akan tetapi langkah itu harus diambil Meta agar perusahaan dapat menghemat pengeluaran semasa krisis.

Mengingat di tahun sebelumnya pendapatan Meta dilaporkan anjlok akibat terpukulnya bisnis penjualan iklan Meta, hingga saham perusahaan susut sebanyak 70 persen selama tahun 2022.

Berbagai cara kini mulai dikebut Zuckerberg guna memacu lonjakan pendapatan perusahaan, diantaranya dengan meluncurkan fitur langganan berbayar baru untuk Instagram dan Facebook yang dinamai Meta Verified.

Kehadiran Meta Verified sekilas mirip seperti fitur yang dirilis Elon Musk pada platform Twitter, dimana para akun bercentang biru diwajibkan untuk membayarkan biaya berlangganan.

Menurut informasi dikutip dari Economic Times nantinya akun centang biru harus membayarkan tagihan sebesar 11,99 dolar AS hingga 14,99 dolar AS per bulan agar akun mereka diverifikasi di platform Meta. Inovasi yang diberlakukan Zuckerberg diklaim dapat membuat pendapatan Meta kembali bangkit, sehingga perusahaan dapat menutup kerugian selama setahun terakhir.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas