Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Jokowi Ingin Pasokan Beras Cukup, Tapi Harganya Belum Turun

Jokowi meminta agar seluruh jajarannya terutama kepala daerah memantau dan menjaga produksi pangan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Jokowi Ingin Pasokan Beras Cukup, Tapi Harganya Belum Turun
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Warga membeli beras murah dalam gelaran Operasi Pasar Beras Medium yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bandung di Kantor Bulog Cabang Bandung, Jalan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (14/2/2023). Pada operasi pasar itu beras medium dijual Rp 8.500 per kilogram atau Rp 42.500 per satu kemasan 5 kilogram, dengan ketentuan pembeli wajib membawa KTP Kota Bandung dan pembelian dibatasi maksimal 2 kemasan atau 10 kilogram beras. Operasi pasar ini digelar karena harga beras sudah di atas HET (harga eceran tertinggi) dan dapat menyebabkan inflasi. Operasi pasar ini dimulai di Kecamatan Rancasari dan akan dilanjutkan di 29 kecamatan lainnya di Kota Bandung dengan menyiapkan 600 ton beras. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meski telah dipasok dengan impor dari luar negeri, harga beras masih tetap tinggi.

Hal ini menjadi sorotan Presiden Joko Widodo (Jokowi), ia meminta agar seluruh jajarannya terutama kepala daerah memantau dan menjaga produksi pangan.

Kepala negara menginginkan agar masyarakat Indonesia mendapatkan kecukupan beras, sebagai bahan pokok utama.

Baca juga: Hari Ini Harga Beras Mengalami Kenaikan, Berikut Daftar Harga di Semua Provinsi

Jokowi tak ini Indonesia seperti negara-negara lain saat ini yang mengalami permasalahan pangan.

"Di tempat kita kelihatannya normal-normal saja. Tapi hati-hati tolong ini juga dipantau dan dijaga betul.

Produksi beras kita utamanya, produksi beras kita ini berapa sih, pastikan betul itu cukup di daerah masing-masing," ujarnya dalam Pembukaan Rakernas APPSI Tahun 2023, yang disiarkan Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (23/2/2023).

Daerah yang memiliki potensi produksi beras kurang diminta untuk melakukan kolaborasi dengan daerah lainnya yang memiliki surplus.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut untuk menghindari adanya kekurangan pasokan di tiap daerah.

Selain meminta kepala daerah untuk menjaga pasokan pangan di tiap daerahnya, Ia juga meminta setiap para Gubernur untuk menjaga harga pangan.

Baca juga: Kapolda Banten Janji Bakal Usut Kasus Beras Oplosan Bulog hingga Tuntas

"Kenapa saya sekarang setiap ke daerah, saya cek ke pasar, lihat ke pasar, meski satu dua pasar. Saya ingin kontrol dan pastikan barang itu ada, kalau barang ada kedua harganya benar atau ngga benar, karena menyangkut inflasi," paparnya.

Pasalnya, inflasi di bulan lalu ia mengungkapkan, hampir 50 persen dipengaruhi karena kenaikan harga beras. Maka Presiden meminta semua pihak untuk berhati-hati dalam menjaga pasokan dan harga pangan, utamanya beras.

"Hati-hati mengenai ini. Jangan dianggap remeh, karena kejadian di negara lain sudah sangat parah. Hati-hati. Sekali lagi saya ingin kita memiliki sense yang sama mengenai urusan pangan," tegasnya.

Ia tak ingin terjadi pasokan pangan kekurangan lantaran produksinya tak dikontrol. Hingga membuat kesusahan dalam memenuhinya. Di mana dengan kondisi dunia saat ini impor pangan, terutama beras tidak mudah dilakukan.

Baca juga: Harga Beras Medium dan Premium Hari Ini Naik, Berikut Daftar Lengkap dari Berbagai Provinsi

Kesulitan impor beras dirasakan Indonesia saat ingin mendapatkan beras dari luar negeri untuk memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP) akhir tahun lalu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas