Jokowi Ingin Pasokan Beras Cukup, Tapi Harganya Belum Turun
Jokowi meminta agar seluruh jajarannya terutama kepala daerah memantau dan menjaga produksi pangan.
Editor: Hendra Gunawan
"Karena sekarang mereka semua pegang semuanya. Tidak ada yang bisa. Kita kemarin mau impor 500.000 ton saja dicari ke negara yang biasanya stoknya menumpuk mereka nggak mau keluarin.
Mereka ingin jaga-jaga, karena mereka tahu di tahun ini akan ada El Nino. Ini yang kita semua harus ngerti dan semua harus berjaga-jaga," jelasnya.
Harga Masih Tinggi
Harga rata-rata beras hari ini dari berbagai provinsi di Indonesia mengalami kenaikan.
Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP Kemendag) pada Kamis (23/2/2023), harga beras belum turun juga setelah pada pekan lalu mengalami kenaikan.
Akhir pekan lalu tercatat beras medium naik 0,85 persen menjadi Rp 11.800 per kilogram.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Yakin Harga Beras akan Turun Bulan Depan, Ini Penyebabnya
Sedangkan harga beras premium naik 0,74 persen, kini per kilogramnya dibanderol sebesar Rp 13.600.
Bila dilihat dari tiap provinsi, kenaikan harga beras medium paling tinggi dapat ditemui di Nusa Tenggara Timur. Di situ, harganya naik 4,48 persen.
Kemudian, diikuti oleh DKI Jakarta yang kenaikannya mencapai 3,75 persen. Sulawesi Barat berada di posisi ketiga yang mengalami kenaikan tertinggi, yaitu sebesar 3,71 persen.
Sedangkan untuk beras premium, Sulawesi Barat menjadi provinsi yang kenaikannya paling tinggi, mencapai 5 persen
Nusa Tenggara Timur kembali masuk ke daftar kenaikan tertinggi. Harga beras premium di provinsi tersebut naik 4,14 persen. Lalu, DKI Jakarta berada posisi ketiga dengan kenaikan sebesar 2,58 persen. (Kontan.co.id/Tribunnews.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.