Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sedang Booming, JPMorgan Malah Larang Karyawannya Gunakan ChatGPT

Perusahaan finansial Amerika Serikat JPMorgan Chase untuk sementara membatasi karyawannya menggunakan ChatGPT

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sedang Booming, JPMorgan Malah Larang Karyawannya Gunakan ChatGPT
tekno.kompas.com
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perusahaan finansial Amerika Serikat JPMorgan Chase untuk sementara membatasi karyawannya menggunakan ChatGPT di tengah meledaknya popularitas chatbot AI tersebut.

JPMorgan Chase telah membatasi penggunaan ChatGPT untuk stafnya secara global, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Baca juga: Mengenal ChatGPT dan Cara Mengaksesnya, Disebut Pengganti Google

Keputusan itu diambil bukan karena adanya masalah tertentu, namun lebih ke arah pengawasan normal terhadap penggunaan perangkat lunak dari pihak ketiga.

Dikutip dari CNN, ChatGPT dirilis ke publik pada akhir November oleh perusahaan riset kecerdasan buatan Open AI.

Chatbot berbasis teknologi artificial inteliligence (AI) yang sangat digemari ini dapat menjawab pertanyaan penggunanya dengan luwes.

ChatGPT memungkinkan pengguna mengirim pertanyaan atau instruksi yang nantinya akan ditanggapi chatbot tersebut. Saking naturalnya jawaban chatbot ini bahkan bisa juga diminta untuk membuat puisi.

BERITA TERKAIT

Karena kemampuannya, ChatGPT mencatat lonjakan pengguna. Perusahaan finansial UBS memperkirakan ChatGPT mencapai 100 juta pengguna aktif bulanan pada Januari, dua bulan setelah diluncurkan.

Pencapaian itu menjadikan ChatGPT sebagai aplikasi online dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah, menurut analis di UBS.

Baca juga: Raksasa Teknologi Berlomba Tiru ChatGPT, Karyawan: Risiko PHK Kian di Depan Mata

Kesuksesan ChatGPT memancing persaingan sengit di antara perusahaan teknologi untuk meluncurkan produk AI serupa ke pasar. Google baru-baru ini meluncurkan pesaing ChatGPT miliknya yang disebut Bard, sementara Microsoft meluncurkan chatbot Bing AI.

Namun, meledaknya popularitas chatbot AI telah meningkatkan kekhawatiran mengenai penggunaan teknologi itu. Chatbot milik Google dan Microsoft dilaporkan telah memberikan jawaban yang tidak membantu.

Sementara itu, Microsoft sedang mencoba mengendalikan chatbot Bing miliknya setelah pengguna melaporkan jawaban yang diberikan chatbot tersebut dirasa menganggu, termasuk komentar konfrontatif.

Baca juga: Mengenal Apa Itu ChatGPT, Perangkat Lunak Buatan OpenAI, Ini Risiko Penggunaannya

Meski begitu, beberapa pelaku bisnis mendorong pekerjanya untuk menggunakan ChatGPT ke dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Sementara yang lainnya merasa khawatir akan risiko yang disebabkan dalam menggunakan chatbot AI.

Sektor perbankan, yang berurusan dengan data atau informasi klien yang sensitif dan diawasi ketat oleh regulator pemerintah, memiliki dorongan ekstra untuk melangkah dengan hati-hati dalam menggunakan chatbot AI.

Beberapa sekolah juga membatasi penggunaan ChatGPT, karena dikhawatirkan dapat digunakan siswa untuk membuat tugas sekolah. Sebuah sekolah umum di kota New York melarang penggunaan ChatGPT pada bulan lalu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas