Kemenparekraf Dorong Desa Wisata Kenali Potensi Keunikan Pariwisata yang Bernilai Jual
Diperlukan gerakan swadaya yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali menggelar rangkaian kegiatan Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang dimulai dari tahapan Sosialisasi.
Bertempat di 4 desa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sosialisasi ditujukan untuk mendorong desa-desa yang tengah merintis pengembangan sektor pariwisata, untuk menggali potensi pariwisata, sehingga dapat diolah menjadi produk pariwisata yang bernilai jual.
Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf Martini M. Paham, mengatakan dari sekitar 7200 Desa Wisata di Indonesia, telah terpilih desa-desa wisata yang menjadi sasaran pelaksanaan Kampanye Sadar Wisata 5.0.
Baca juga: Bangkit dari Pandemi, Kemenparekraf Pertemukan Penggerak Desa Wisata dengan Stakeholder
“Program ini didukung sepenuhnya oleh Bank Dunia di tahun 2022 dan 2023, untuk itu desa-desa wisata terpilih harus dapat memanfaatkan dan memaksimalkan program ini dengan baik, sehingga program menjadi tepat sasaran dan tepat manfaat,” jelasnya dikutip Senin (27/2/2023).
Kampanye Sadar Wisata 5.0, jelas dia, bertujuan meningkatkan pemahaman, pengetahuan serta keterampilan mengelola potensi desa wisata, sehingga pelaku pariwisata siap menjadi tuan rumah yang baik dalam menyambut kedatangan wisatawan.
Keempat desa ini memiliki bentang alam memukau berlatar pegunungan, persawahan, dan perkebunan.
Potensi wisata alam juga dilengkapi adanya sumber mata air yang dapat dikembangkan menjadi destinasi wisata.
Selain itu, setiap desa memiliki pelaku budaya yang potensial untuk mendukung kepariwisataan, juga diperkaya potensi bidang kuliner dan kriya.
Tercatat, dari 230 daya tarik wisata yang dimiliki Kabupaten Magelang, lebih dari 80 di antaranya berupa wisata alam.
Dengan kreativitas masing-masing, desa-desa wisata yang tengah merintis pembangunan pariwisata ini diharapkan dapat memanfaatkan potensi alam, guna mendorong perekonomian dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Perwakilan Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf Surana menekankan besarnya andil masyarakat dalam pembangunan pariwisata, termasuk untuk menemukenali potensi keunikan pariwisata yang dapat diolah.
“Kami juga ingin memberikan pemahaman, pentingnya warga mengenal potensi yang ada di desa masing-masing, kemudian menggali potensi agar dapat dijadikan produk wisata yang bisa dijual,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Magelang, Slamet Ahmad Husein pun mendorong adanya gerakan swadaya yang mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata, seperti halnya Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis.
LGerakan swadaya seperti ini diharapkan memunculkan rasa memiliki dalam diri warga terhadap kemajuan pariwisata di desanya,” papar Ahmad Husein.