Mentan: Peremajaan Sawit Rakyat 180 Ribu Ha Butuh Kerja Keras Semua Pihak
Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) butuh kerja keras semua pihak karena program PSR ini mencakup 180 ribu hektar lahan.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan target Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) butuh kerja keras semua pihak karena program PSR ini mencakup 180 ribu hektar lahan.
Dia mengatakan, perlu butuh pola yang tepat agar angka tersebut dapat direalisasikan.
“Maka akselerasi diperlukan dan seluruh pihak harus saling membantu dengan perannya masing-masing,” kata Syahrul dalam kegiatan Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Nasional yang menghadirkan seluruh unsur pelaku sawit mulai dari pemerintah, petani, kelembagaan, asosiasi hingga korporasi, di Jakarta, Selasa (28/2/2023).
Sementara, itu Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alamsyah menyebutkan tugas berat PSR akan dapat terwujud saat seluruh unsur berkolaborasi.
“Dengan duduk bersama seperti sekarang, tidak ada sekat-sekat antar pihak, maka seharusnya kita bisa,” tukas Andi.
Menurutnya, pola kemitraan PTPN Group yang mampu melakukan elaborasi dengan unsur pemerintahan, kelembagaan, pembiayaan, hingga tentunya petani itu sendiri, dapat menjadi contoh agar percepatan PSR terwujud.
“Role modelnya kita lihat ada di PTPN Group. Harapannya tentu pola yang dilakukan PTPN Group ini dapat terus disebarkan sehingga semakin banyak petani yang tertarik utk bermitra dan melakukan PSR,” harapnya.
Pemerintah memang mencanangkan 100 juta ton produksi sawit nasional di tahun 2030. Saat ini, Indonesia baru mampu menghasilkan 63 juta ton.
“Maka PSR memang menjadi salah satu jalan agar sawit rakyat yang memegang porsi terbesar itu semakin produktif,” ujar Andi.
Baca juga: Realisasi Program Peremajaan Sawit Masih Rendah, Cuma 278,2 Ribu Hektare
Pada kesempatan sama Menteri Pertanian mengapresiasi PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya PT Perkebunan Nusantara V menjadi perusahaan yang memiliki dukungan dan komitmen terhadap Peremajaan Sawit Rakyat.
Direktur Utama Holding Perkebunan Mohammad Abdul Ghani menyebutkan, salah satu insiatif strategis PTPN dalam mendukung PSN adalah pembentukan Palm Co (Palm Corporation) yang ditargetkan rampung tahun ini.
"Dengan Palm Co, maka perkebunan inti PTPN Grup tidak hanya akan menjadi yang terbesar di dunia. Perusahaan juga akan menjadi salah satu Korporasi yang mengelola kebun plasma terbesar di Indonesia. Oleh sebab itu, percepatan PSR menjadi perhatian penuh kita bersama," sebutnya.
Baca juga: Pengamat Sawit: Model Bisnis Beragam, Sulit Temukan Kartel Minyak Goreng
Melalui Palm Co, Ghani pun memasang target untuk dapat memangkas ketimpangan produktivitas sawit perusahaan dengan perkebunan petani yang jauh di bawa ratarata nasional hanya 4,4 ton per hektare.
Sementara, itu Direktur PTPN V Jatmiko K Santosa mengungkapkan apresiasi ini adalah dorongan bagi Perusahaan untuk terus memperluas berbagai program kemitraan yang ada di PTPN V.
“Kami menyebutnya PTPN Untuk Sawit Rakyat. Ada 4 program baik untuk petani mitra maupun petani swadaya yang kami harapkan dapat mempercepat PSR,” kata Jatmiko.
Keempat program dimaksud, antara lain peremajaan dan pengelolaan kebun sawit mitra dengan satu manajemen, penyediaan bibit unggul untuk sawit swadaya, kemitraan swadaya melalui offtaker binaan Perusahaan, hingga pemberdayaan KUD agar mampu menjadi mitra teknis bagi petani lainnya.
“Keberadaan PTPN sejak awal memang untuk rakyat, jadi apapun inisiatif yang dapat meningkatkan kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas adalah prioritas,” tukasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.