Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perdagangan Bursa Eropa Bangkit Usai Inggris-UE Kibarkan Bendera Damai

Inggris dan UE sepakat memperlonggar aturan Brexit dan menggantinya dengan aturan perdagangan baru yang dinamakan Kerangka Kerja Windsor.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perdagangan Bursa Eropa Bangkit Usai Inggris-UE Kibarkan Bendera Damai
Twitter Rishi Sunak
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak. Pergerakan bursa Eropa dilaporkan melonjak tajam setelah Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menggelar pertemuan di Windsor, Inggris untuk menyelesaikan sengketa perjanjian pasca-Brexit. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEW.COM, BRUSSEL – Pergerakan bursa Eropa dilaporkan melonjak tajam setelah Perdana Menteri (PM) Rishi Sunak dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menggelar pertemuan di Windsor, Inggris untuk menyelesaikan sengketa perjanjian pasca-Brexit.

Dalam pertemuan tersebut, keduanya sepakat memperlonggar aturan Brexit dan menggantinya dengan aturan perdagangan baru yang dinamakan Kerangka Kerja Windsor.

Kesepakatan tersebut dirancang untuk mengatasi masalah terkait Protokol Irlandia Utara, pasca memanasnya hubungan Inggris dan Uni Eropa akibat kebijakan Inggris yang ingin mandiri mengurus ekonominya dari serbuan pekerja dari luar negeri memutuskan keluar dari Uni Eropa dan organisasi Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) lewat aturan radikal British Exit atau Brexit.

Baca juga: Presiden Zelenskyy Bertemu PM Rishi Sunak Dalam Perjalanan Pertama ke Inggris pada Masa Perang

Akan tetapi seiring berjalannya waktu kebijakan Brexit membuat bank-bank Inggris diguncang situasi yang tidak pasti. Tak hanya itu sebagian besar pabrik di Inggris turut menjadi korban hingga mereka merugi lantaran tak dapat melakukan impor untuk memasok bahan baku.

Serangkaian tekanan ini lantas membuat mata uang Inggris pound sterling terdepresiasi jatuh ke level terendah dalam 31 tahun, tak hanya itu ekonomi London juga ikut terdampak dengan menyusut sebanyak 4 persen dari PDB atau sekitar 350 juta Pound per minggu.

khawatir tekanan tersebut kian memukul perekonomian Inggris, mendorong PM Rishi Sunak untuk memperlonggar kebijakannya dengan pemerintah Eropa.

BERITA REKOMENDASI

Kendati kebijakan baru tersebut masih menunggu keputusan para parlemen Inggris, namun munculnya kebijakan tersebut membuat publik berasumsi apabila Eropa kini tengah menggelar perdamaian agar Inggris dapat bergabung kembali dengan ekonomi UE.

Munculnya isu ini lantas memicu respon positif dari pasar saham Eropa, seperti saham Stoxx 600 di bursa Eropa yang dibuka menguat sebesar 1,1 persen. Diikuti kenaikan saham Euro 0,06 persen menjadi 1,0614, dolar AS pada perdagangan Selasa (28/2/2023).

Baca juga: PM Inggris Rishi Sunak Sediakan Tank Challenger 2 untuk Ukraina, Kedubes Rusia di Inggris Buka Suara

Tak hanya itu saham di bisnis perjalanan dan rekreasi juga ikut melesat 2 persen dan saham perbankan Eropa yang melonjak 4,6 persen lebih tinggi pada penutupan pasar di bulan sebelumnya.

“Sinyal positif hari ini adalah terobosan dari pembicaraan dan meluncurkan apa yang disebutnya kerangka kerja Windsor". jelas Ray Attrill, kepala strategi FX di National Australia Bank.

Mengutip dari Reuters setelah pengumuman tersebut dirilis, nilai mata uang Pound Sterling juga dilaporkan naik 0,9 persen ke kisaran 1,205 dolar AS. Disusul Euro yang melesat 0,7 persen ke level 1,063 dolar As.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas