Diback up Angkutan Feeder, Penumpang LRT Sumsel Ditargetkan Tembus 3,5 Juta
Pemerintah menargetkan penumpang LRT Sumatera Selatan (Sumsel) sebanyak 3,5 juta penumpang di tahun 2023.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menargetkan penumpang LRT Sumatera Selatan (Sumsel) sebanyak 3,5 juta penumpang di tahun 2023.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api DJKA Kemenhub Djarot Tri Wardhono dalam konferensi pers di kantor Kemenhub, Kamis (2/3/2023) mengatakan untuk meraih angka tersebut dilakukan melalui pemberian angkutan feeder di sekeliling stasiun yang ada.
"Target 2023 untuk LRT Sumsel mencapai 3,5 juta penumpang per tahun. Lalu, kita memberikan feeder terhadap stasiun yang ada. Feeder-feeder yang ada ini meningkatkan ridership LRT yang ada di Palembang," kata Djarot.
Menurut dia, keberadaan angkutan feeder ini terbukti mampu meningkatkan penumpang LRT Sumsel. Terbukti dari jumlah pada 2022 yang mencapai tiga juta.
"Ini terbukti di kondisi 2022 kemarin. Jumlah penumpangnya mencapai 3 juta dari tahun sebelumnya. Itu cukup meningkat pesat," ujar Djarot.
"Sekarang dengan angkutan sambungan ini, jumlah ridership di LRT Sumsel semakin baik. Jadi, kalau target 2023 itu 3,5 juta, insyaallah tercapai," katanya melanjutkan.
Sebagai informasi, dikutip dari Kompas.com, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana menambah angkutaan feeder (pengumpang) LRT Sumsel untuk meningkatkan jumlah penumpang.
Baca juga: Sebut LRT Palembang Sepi Penumpang, Ridwan Kamil Sampaikan Permintaan Maaf, Ini Maksudnya
Saat ini jumlah angkutan feeder LRT Sumsel (Angkot Feeder Musi Emas) yang telah beroperasi sebanyak 51 unit, yang tersebar di tujuh rute dan beroperasi mulai pagi hingga malam hari dari pukul 05.00 WIB-19.16 WIB
Tujuh rute perjalanan yang dimaksud meliputi Koridor 1 (Talang Kelapa-Talang Buruk), Koridor 2 (Asrama Haji-Sematang Borang), Koridor 3 (Asrama Haji-Talang Betutu).
Lalu, Koridor 4 (Stasiun Polrestabes-Perumahan OPI), Koridor 5 (Stasiun DJKA-Tegal Binangun), Koridor 6 (Stasiun RSUD-Sukawinatan), dan Koridor 7 (Bukit-Stadion Kamboja via Stasiun Sriwijaya).
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut LRT Palembang Sepi Penumpang, Pengamat Transportasi Ini Ungkap Fakta Sebaliknya
Menhub Budi Karya Sumadi menyampaikan, LRT Sumsel harus memiliki angkutan feeder yang banyak. Untuk itu pihaknya berencana menambahnya.
"Sejauh ini kolaborasi antara Kemenhub dengan Pemerintah Kota Palembang untuk menyediakan angkutan feeder ini sudah cukup baik. Ke depan kita akan menggandeng pihak swasta," ujarnya saat meninjau LRT Sumsel dan Angkot Feeder, Minggu (19/02/2023), dikutip dari laman Kemenhub.
Dia mengungkapkan, salah satu perusahaan perbankan nasional telah menyatakan akan berpartisipasi untuk menyediakan layanan angkutan feeder LRT Sumsel.
"Yang akan datang ada sumbangan dari Bank Mandiri. Melalui program CSR-nya, mereka akan memberikan angkutan feeder, tetapi bentuknya unik seperti angkutan feeder Jeepney yang ada di kota Manila, Filipina," bebernya.
Menhub juga menginginkan angkutan feeder ini memiliki keunikan, sehingga dapat menjadi ikon baru kota Palembang yang menarik perhatian masyarakat.
"Palembang sudah terkenal dengan makananya yang enak, dan sekarang kita harus membuat angkutan feeder yang unik agar dapat memberikan pengalaman (experience) yang berkesan bagi masyarakat di Palembang maupun pendatang," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.