Indonesia Tawarkan Produk PTDI Pesawat N212i ke Pemerintah Jamaika
Pesawat N212i dapat mengangkut penumpang sebanyak 28 orang dan dapat dimanfaatkan untuk mengangkut kargo
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia menawarkan produk strategis PT Dirgantara Indonesia (PTDI) pesawat N212i kepada Jamaika.
Produk ini merupakan pesawat yang dapat mengangkut penumpang sebanyak 28 orang dan dapat dimanfaatkan untuk mengangkut kargo, evakuasi pasien maupun surveillance maritim.
Kesempatan untuk menawarkan produk PTDI dilakukan Dubes RI untuk Jamaika, Nana Yuliana saat bertemu dengan Menteri Keamanan Nasional Jamaika, Horace Chang di tengah-tengah acara Diplomatic Week 2023 di Kingston, Jamaika, Sabtu 4 Maret 2023.
Baca juga: Kementerian Perhubungan Berharap 400 Lebih Pesawat Bisa Layani Pemudik Saat Lebaran 2023
“Pesawat N212i ini cocok sekali dengan kondisi geografis Jamaika yang dikelilingi perairan," ujar Nana dalam pernyataannya.
Kepada Menhan Chang, Nana mengatakan pesawat tipe ini akan membantu memperkuat armada Angkatan udara Jamaika untuk patroli maritim.
Ia menilai secara geografis Jamaika merupakan wilayah kelompok pulau-pulau besar di lautan Karibia dengan panjang pantai 1.022 Km.
“Jenis pesawat N212i telah terjual sebanyak 120 unit terutama untuk Kawasan Asia," lanjut Nana.
Ia berujar untuk Kawasan Amerika Latin sejauh ini belum ada negara yang membeli produk strategis ini.
Menurutnya pasar untuk jenis ini masih terbuka luas karena wilayah Amerika Latin dan Karibia lebih banyak terdiri dari negara kepulauan.
Dubes Nana juga menyampaikan pentingnya kerja sama Kepolisian kedua negara, yang saat ini tengah merampungkan draft MOU Kepolisian.
Geostrategis Jamaika telah dimanfaatkan oleh organisasi kejahatan internasional sebagai trans-shipment kargo ilegal, termasuk narkoba dari Amerika Selatan utamanya.
Indonesia dan Jamaika telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1981.
Hubungan yang erat antara keduanya ditandai dengan berbagai Kerjasama di bidang politik melalui Konsultasi Bilateral yang telah dilaksanakan sebanyak 2 kali dan saling dukung dalam forum internasional PBB.