Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Investor Arahkan Pelaku Usaha Lihat Peluang Bisnis Hijau Termasuk Persampahan

Peluang bisnis hijau tersebut selaras dengan alam, termasuk di bidang persampahan yang digeluti oleh startup pengelolaan sampah, Waste4Change.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Investor Arahkan Pelaku Usaha Lihat Peluang Bisnis Hijau Termasuk Persampahan
Dok Pemprov DKI
Tumpukan sampah yang terlihat sudah menggunung di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir mengatakan, peran aktif investor dan pemilik modal sangat penting dalam mengarahkan pelaku bisnis untuk lebih tanggap dalam melihat peluang bisnis hijau. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Founding Partner AC Ventures Pandu Sjahrir mengatakan, peran aktif investor dan pemilik modal sangat penting dalam mengarahkan pelaku bisnis untuk lebih tanggap dalam melihat peluang bisnis hijau.

Sebab, peluang bisnis hijau tersebut selaras dengan alam, termasuk di bidang persampahan yang digeluti oleh startup pengelolaan sampah, Waste4Change.

“Sejak didirikan pada 2014, Waste4Change sukses mendisrupsi sektor pengelolaan limbah yang bertanggung jawab di Indonesia," ujar Pandu dalam diskusi "Investasi Hijau untuk Pengelolaan Sampah yang Bertanggung Jawab”, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Waste4Change Bidik Kelola Sampah 10 Ribu Ton Per Hari, Setara Lima Kota Besar

Menurutnya, komitmen kuat dari pendiri dan tim untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia, sukses mengantarkan Waste4Change mengumpulkan dana dari berbagai investor ternama.

Pandu menilai, Waste4Change juga berada pada momentum yang tepat, seiring dengan target pemerintah Indonesia untuk menjadi salah satu negara di tingkat ekonomi teratas.

"Sehingga, permintaan akan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab akan meningkat seiring dengan kesadaran dan peningkatan standar hidup,” pungkasnya.

Berita Rekomendasi

Adapun Survei Global Sustainable Investment Alliance (GSIA) pada 2021 menyebut, aset investasi hijau di negara berkembang memiliki potensi pertumbuhan hingga 30,7 triliun dolar Amerika Serikat (AS).

Selanjutnya, dibutuhkan total investasi modal sebesar 18 miliar dolar AS di bidang teknologi dan 22 Miliar dolar AS di bidang jasa pada rentang tahun 2017 hingga 2040.

Tujuannya untuk mengatasi tantangan dalam mengubah praktik business as usual menuju skenario perubahan sistem pada pengelolaan sampah dan daur ulang yang efektif berdasarkan laporan National Plastic Action Partnership (NPAP).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas