Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Antisipasi Kimia Farma Laboratorium & Klinik Setelah Bisnis Tes PCR dan Antigen Surut

Kimia Farma Laboratorium & Klinik melakukan diversifikasi bisnis setelah permintaan layanan tes antigen dan PCR surut.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Antisipasi Kimia Farma Laboratorium & Klinik Setelah Bisnis Tes PCR dan Antigen Surut
dok.
Kimia Farma Laboratorium & Klinik melakukan diversifikasi bisnis setelah permintaan layanan tes antigen dan PCR surut. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis layanan tes antigen dan polymerase chain reaction (PCR) selama masa pandemi Covid-19 di rentang 2020 hingga 2022 mendatangkan pendapatan tinggi bagi Kimia Farma Laboratorium & Klinik.

Tes PCR dibanderol hingga jutaan rupiah per tes dan tes Antigen dihargai sekitar ratusan ribu per tes. Namun, seiring penanganan pandemi Covid-19, layanan PCR dan Antigen mulai ditinggalkan.

Lalu, turunnya penggunaan layanan PCR-Antigen berdampak pada bisnis perusahaan yang bergerak di jasa laboratorium?

Direktur Utama Kimia Farma Laboratorium & Klinik, Ardhy Nugrahanto Wokas menyampaikan, hal tersebut tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kinerja bisnis perusahaan.

"Di 2021 itu kontribusinya sangat tinggi sekali karena dampak dari peak. Tapi di 2022 mulai menurun sampai di angka 10 persen, dan ekspektasi tahun ini bahkan sudah menghilang (layanan PCR-Antigen)," ucap Ardhy di Jakarta, baru-baru ini.

Mengantisipasi penurunan pendapatan dari tes PCR, perusahaan kini melakukan transformasi bisnis melalui penyediaan layanan dokter dan perawat, perawatan home visit, rawat luka umum dan diabetes, mom and baby care, serta layanan tes laboratorium (medical check up).

Berita Rekomendasi

"Kemarin kita bicara pandemi adalah sesuatu yang istilahnya sesuatu yang menguntungkan, namun faktanya mengakibatkan dampak yang kurang baik bagi masyarakat Indonesia. Sekarang kami melihat Kimia Farma Lab and Klinik ini mulai bertransformasi ke arah yang tidak lagi tendensi terhadap Covid-19 sama sekali," ujarnya.

Baca juga: Menkes Sebut Tes PCR dan Antigen Tak Lagi Menjadi Kewajiban Pasca Dicabutnya PPKM

Ardhy menjelaskan, perusahaannya juga melakukan rebranding untuk mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas serta berkelanjutan bagi masyarakat.

Baca juga: Tak Ada Lagi Warna Hitam di PeduliLindungi, Antigen dan Tes PCR Tak Lagi Wajib

Perusahaan meluncurkan identitas baru dengan brand face Kimia Farma Laboratorium & Klinik. “Perubahan identitas ini menjadi langkah strategis korporasi untuk menciptakan semangat dan sinergi baru dalam mewujudkan layanan kesehatan yang terdepan dan terintegrasi secara nasional," kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas