Pertumbuhan dan Perkembangan Sektor UMKM Bisa Ditingkatkan Lewat Program Akselerator
data Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah pada 2018, jumlah pelaku UMKM mencapai 64,2 juta atau 99,99 persen dari total jumlah pelaku usaha
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang paling terhantam pandemi virus corona (Covid-19).
Melesunya UMKM akibat pandemi, tentunya turut berdampak pada menurunnya perekonomian nasional.
Hal itu karena UMKM diketahui memiliki kontribusi yang sangat besar bagi pertumbuhan emonomi bangsa ini.
Menurut data Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah pada 2018, jumlah pelaku UMKM mencapai 64,2 juta atau 99,99 persen dari total jumlah pelaku usaha di Indonesia.
Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 61,1 persen, sisanya yakni 38,9 persen disumbangkan oleh pelaku usaha besar.
Terkait pentingnya sektor UMKM untuk mendorong kebangkitan perekonomian nasional, Kino Indonesia mengadakan program akselerator Kinovation.
Baca juga: Dorong Pemulihan Ekonomi, Airlangga Hartarto Banyak Dipilih Pelaku Usaha dan UMKM
Program ini dihadirkan sebagai wujud nyata komitmen perusahaan itu untuk mendukung pertumbuhan dan membantu perkembangan bisnis UMKM lokal di Indonesia.
Kinovation yang berfokus pada brand Direct to Consumer (D2C) ini pun telah memilih 10 peserta terbaik yang akan mengikuti program bootcamp intensif berdurasi satu bulan.
Peserta yang terpilih akan mengikuti kelas yang dipandu para mentor dan pelaku industri pada 13 hingga 17 Maret 2023.
CEO Kino Indonesia, Sidharta Oetama mengatakan bahwa kelas pada program ini akan membahas berbagai topik, seperti kepemimpinan, strategi marketing, distribusi hingga strategi fundraising untuk menjawab tantangan para brand agar dapat menyesuaikan bisnis secara cepat, sesuai perilaku konsumen yang dinamis.
"Dari banyaknya peserta yang mendaftar, kami memilih 10 brand ini karena memiliki inovasi produk yang menarik dan prospek bisnis menjanjikan. Tidak hanya memiliki kualitas produk yang baik, brand terpilih mampu memperlihatkan konsistensi dalam transaksi yang menunjukan potensi skalabilitas serta perencanaan jangka panjang yang cocok untuk market lokal," kata Sidharta, dalam keterangannya, Senin (13/3/2023).
Brand yang terpilih dalam program Kinovation ini meliputi Acaii Tea, Cahaya Naturals, Dendeng Kukuruyuk, Goli Birdnest, Lean Lab, Mad for Make up, Oh Ma Grain!, Pede, Ruhee Diary dan Tisoo.
Sidharta kemudian menjelaskan bahwa beberapa brand terpilih ini memiliki nilai Environment, Social and Governance (ESG) yang mengedepankan aspek keberlanjutan bisnis.
"Mulai dari pengumpulan bahan baku, produksi, hingga promosi, hal ini sangat penting untuk mendorong tanggung jawab lingkungan dan sosial, serta keberlanjutan bisnis jangka panjang," tegas Sidharta.
Selama menjalani program Kinovation, peserta akan mendapatkan sesi mentoring 1 on 1 dengan pemain industri, kunjungan kantor, serta workshop.
Ini akan membuka berbagai kesempatan kolaborasi bisnis antara peserta dengan para ahli industri dari berbagai sektor, termasuk e-commerce, ritel, serta media digital.