Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

VIDEO Duta Besar RI untuk India Ina Hagniningtyas Bicara soal Inflasi hingga Investasi di India

menurut Ina, daya beli masyarakat India masih tinggi. Hal itu disebabkan, ketersediaan bahan pangan yang beragam.

Penulis: Sanusi
Editor: Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Duta Besar Indonesia untuk India Ina Hagniningtyas Krishnamurti mengatakan inflasi di India lumayan tinggi.

Hal ini dipicu ketergantungan pada bahan baku impor.

Namun demikian, menurut Ina, daya beli masyarakat India masih tinggi.

Hal itu disebabkan, ketersediaan bahan pangan yang beragam.

"Untuk makanan karena mereka juga produsen banyak sekali produk-produk yang unggul misalnya kalau teman-teman lihat di beberapa bulan terakhir ini apel, ceri itu kualitasnya bagus bagus dan manis, belum lagi beras."

"Mereka tidak memproduksi gandum yang berkualitas tinggi untuk mie instan tetapi untuk gandum mereka juga produksi jadi untuk biskuit dan sebagainya," ujar Ina di KBRI Indonesia di New Delhi, India, Senin (13/3/2023).

Ina mengatakan, jadi sebetulnya secara kemampuan mereka untuk food security itu lumayan imbang.

BERITA REKOMENDASI

Namun dapat juga berpengaruh pada inflasi pada saat harga energi dunia berpengaruh.

Peluang investasi ke India masih ada.

"Beberapa kesempatan yang kita sedang eksplorasi terutama di produk pangan dan minuman juga kita punya kesempatan untuk eksplorasi investasi di bidang misalnya manufaktur yang mereka tidak punya teknologi kertas misalnya mereka tidak memiliki kemampuan untuk memproduksi kertas berkualitas tinggi," ujar Ina.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi kuartalan India melambat menjadi 4,4 persen dalam tiga bulan terakhir 2022, menurut perkiraan resmi yang dirilis Selasa (28/2/2023). Permintaan global yang lebih lemah dan inflasi yang tinggi membebani ekonomi terbesar kelima di dunia itu.

Data triwulanan menunjukkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) turun dari 6,3 persen pada triwulan mulai September 2022, setelah konsumsi melemah setelah musim perayaan di India.

Tetapi perkiraan setahun penuh Kantor Statistik Nasional untuk tahun yang berakhir 31 Maret tetap tidak berubah pada 7,0 persen, memeringkat prospek ekonomi India di atas setiap negara besar lainnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas