Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Impor Binatang Hidup Naik 10 Kali Lipat pada Februari 2023

Nilai impor binatang hidup naik 27,9 juta dolar AS atau tumbuh 1.033,95 persen selama Februari 2023.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Impor Binatang Hidup Naik 10 Kali Lipat pada Februari 2023
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (15/2/2022). BPS mencatat impor komoditas binatang hidup atau kode HS 01 naik 10 kali lipat di bulan Februari 2023 dari bulan sebelumnya. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan data kenaikan dan penurunan tertinggi impor non migas beberapa golongan barang HS 2 digit pada Februari 2023 terhadap Januari 2023.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah mengatakan, dari lima komoditas yang mengalami peningkatan nilai impor terbesar, satu di antaranya binatang hidup.

"Komoditas binatang hidup atau kode HS 01 naik 10 kali lipat dari bulan sebelumnya untuk month to month (bulanan)" ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (15/3/2023).

Dalam catatan BPS, nilai impor binatang hidup naik 27,9 juta dolar AS atau tumbuh 1.033,95 persen selama Februari 2023.

"Tiga negara asal yang mengalami kenaikan (impor binatang hidup) adalah Australia, Amerika Serikat, dan Belanda. Komoditas yang berperan terbesar adalah binatang seperti lembu," kata Habibullah.

Sementara itu, peningkatan impor nonmigas terbesar adalah komoditas biji logam, terak, dan abu atau kode HS 26, yakni bertambah 111,1 juta dolar AS atau meningkat 249,87 persen.

Baca juga: BPS: Impor Februari 2023 Turun 13,68 Persen Month to Month

Berita Rekomendasi

"Kalau dilihat berdasarkan negara asal barang, peningkatan terbesar berasal dari Afrika Selatan, Brasil, dan Australia," tuturnya.

Habibullah menambahkan,, penurunan impor non migas terbesar terjadi pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya atau kode HS 85 yang menurun sebesar 355,4 juta dolar AS atau turun 15,22 persen.

Baca juga: Soal Impor Barang Bekas Ilegal, Begini Penjelasan Direktorat Jenderal Bea Cukai

"Kalau kita lihat berdasarkan negara asal barang, penurunan terbesar berasal dari negara China, Taiwan, dan Prancis," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas