Presiden Jokowi Heran Harga Beras Tak Kunjung Turun Meski Sedang Panen Raya
Kalau hanya menurunkan harga beras sebenarnya cukup mudah, yakni dengan melakukan impor sebanyak-banyaknya.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Seno Tri Sulistiyono
"Ini jauh di atas harga eceran tertinggi beras di pasaran," ujar dia.
Baca juga: Update Harga Sembako Jelang Ramadhan 1444 H/2023, 3 Maret 2023: Cabai, Beras, dan Bawang Putih Naik
Di sisi lain, dia menuturkan jika Yanti mengeluhkan tak memiliki uang untuk membeli harga beras yang naik.
"Ia (Yanti) menjerit, 'dari mana kami bisa mendapatkan uang untuk membeli kebutuhan pokok kami?" ungkapnya.
Tak hanya itu, AHY juga bercerita ketika dirinya mendengar keluhan para petani di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Bali dan Nusa Tenggara terkait harga pupuk mahal, sementara pupuk subsidi langka.
"Belum lagi, harga jual hasil panen dipermainkan tengkulak. Sementara itu, nelayan kesulitan berlayar karena mahal dan langkanya solar," ujarnya.
Di samping itu, dia menuturkan para nelayan juga mengalami kesulitan berlayar lantaran mahal dan langkanya solar.
"Kesulitan ini dirasakan oleh nelayan kita termasuk di Maluku, Papua, dan Indonesia bagian Timur lainnya," ungkap AHY.
Baca juga: Ekonom Indef: Tahun Pemilu Harga Beras Tinggi Lebih Sensitif Dibanding Harga Gabah Rendah
Selanjutnya, AHY juga menyebut bahwa pelaku UMKM masih kesulitan bangkit dari keterpurukan pasca pandemi, khususnya untuk mendapatkan akses dan bantuan modal usaha.
"Di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur para guru menangis mereka mengadu karena tak kunjung diangkat sebagai ASN," tegasnya.
Dia menambahkan jika bantuan dana pendidikan untuk orang yang kurang mampu masih sangat terbatas.
"Ibu Sukmawati, kuliah anaknya terhambat karena persoalan ekonomi padahal anaknya cukup berprestasi dengan IPK mencapai 3,94," imbuhnya.