Mendag Zulkifli Hasan Bantah Pernyataan Anggota DPR yang Sebut Gabah Dijual Murah: Dia Keliru
Harga gabah sekarang mahal dan diperebutkan, di mana harga gabah dibanderol di antara Rp 7 ribu hingga Rp 8 ribu.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan membantah perkataan Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, soal gabah yang saat ini dibanderol dengan harga rendah.
Menurut Zulhas, sapaan akrabnya, harga gabah sekarang mahal dan diperebutkan. Ia mengatakan, harga gabah saat ini dibanderol di antara Rp 7 ribu hingga Rp 8 ribu.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu pun menyebut anggota DPR yang mengatakan gabah dibanderol dengan harga rendah itu keliru.
Baca juga: Bulog Kesulitan Serap Beras Dalam Negeri Imbas Harga Gabah Petani Masih di Atas HPP
"Alhamdulillah tadi kita lihat [harga] beras sudah mulai turun, sesuai dengan apa yang saya sampaikan beberapa waktu lalu, termasuk rapat dengan DPR," katanya di Pasar Anyar, Bogor, Senin (18/3/2024).
"Kalau DPR mengatakan gabah itu murah, DPR-nya keliru. Karena gabah sekarang jadi rebutan dan mahal. Ada yang Rp 7 ribu, Rp 8 ribu," lanjutnya.
Jadi, Zulhas menyimpulkan bahwa saat ini tidak ada petani yang mengeluh karena harga gabah murah.
Adapun soal harga gabah murah ini Mufti Anam lontarkan pada saat rapat kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri Perdagangan, Direktur Utama Perum Bulog, Direktur Utama ID Food, dan Direktur Utama PTPN III beberapa waktu lalu.
Kepada Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, politikus PDIP itu menuding Bayu telah berbohong karena menyebut harga gabah saat Rp 7 ribu.
"Kemudian yang kedua untuk Bulog. Bapak menyampaikan bahwa gabah di petani Rp 7 ribu. Bapak bohong. Bapak tau yang viral di media sosial? Bapak punya TikTok tidak? Punya Facebook tidak? Rakyat kita menjerit, Pak. Mereka bilang bahwa, 'Harga beras mahal di toko-toko, di pasar-pasar, tapi gabah kami dibeli Rp 5 ribu'. Apa gunanya Bulog? Malu kami di DPR ini, Pak. Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk rakyat," ujar Mufti.