Antisipasi Persoalan Limbah, Industri Percetakan Mulai Gunakan Teknologi Ramah Lingkungan
Industri percetakan berpotensi menghasilkan limbah B3 yaitu zat, energi, atau komponen lain.
Penulis: Sanusi
Editor: Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persoalan limbah dari industri percetakan tidak bisa dianggap remeh. Pemerintah pun telah mengatur secara khusus di UU RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Sebagai satu di antara pelaku industri percetakan, khususnya digital printing, Wellen Print telah mengantisipasi persoalan limbah, yaitu dengan memaksimalkan penggunaan mesin cetak eco friendly yaitu HP Latex.
“Memilih mesin cetak yang eco-friendly telah kami pertimbangkan dengan matang dan penuh perhitungan agar hasil percetakan tetap ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan,” ujar pemilik Wellen Print, David Wellen pada awak media, Senin (13/3/2023).
Baca juga: Berdayakan UMKM, Asosiasi Petani Gagas Pengembangan Limbah Sawit Jadi Bernilai Ekonomis
Industri percetakan berpotensi menghasilkan limbah B3 yaitu zat, energi, atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan atau merusak lingkungan dan makhluk hidup.
Karena itu, tambah David, Wellen Print amat memperhatikan proses produksi mulai dari hulu hingga hilir.
“Bisnis Wellen Print memang fokus pada print custom apparel, merchandise, tumbler, mainan anak, dan printilan lain yang digunakan di kehidupan sehari-hari. Kalau bahan dan kualitas mesin cetaknya tidak ramah lingkungan dan aman untuk kesehatan, bahaya pada jangka waktu yang panjang nantinya, apalagi untuk packaging makanan dan minuman,” papar David.
Ia juga tidak menyangka ternyata value dari Wellen Print yang tumbuh dengan mendukung kesehatan lingkungan ternyata mendapatkan apresiasi khususnya masa pandemi.
“Awalnya kami memilih printer HP Latex yang water based ini berangkat dari kegelisahan pribadi yang tidak ingin menambah dampak buruk pada lingkungan. Namun, sejak pandemi kemarin, seiring gaya hidup masyarakat yang lebih aware pada kesehatan dan ramah lingkungan telah membawa keuntungan juga bagi percetakan kami yang mengutamakan eco friendly,” ujarnya.
Sementara itu, Country Manager HP Large Format Indonesia Hario Tandiwidjojo mengakui Wellen Print merupakan pengguna HP Latex dengan unit terbanyak di Indonesia.
“Selain itu, seluruh portofolio terbaru HP menggunakan HP Eco-Carton, kartrid tinta berbasis karton yang mengurangi plastik dengan menggunakan 100 persen wadah karton yang dapat didaur ulang, serta plastik daur ulang dari proses daur ulang closed-loop, termasuk botol minuman pasca konsumen dan plastik ocean-bound U-validated,” tukasnya.