Viral Video Petugas Gerbang Tol Jatiwarna 1 Tolak Armada Damkar Melintas, Ini Tanggapan Jasa Marga
Dalam video viral itu, petugas Damkar disebut telah dipersulit oleh petugas pintu tol ketika hendak masuk tol Jatiwarna kota Bekasi.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar video viral petugas gerbang tol yang diduga menghambat perjalanan Rescue Pemadam Kebakaran (Damkar) di Gerbang Tol Jatiwarna 1.
Video pendek berdurasi 58 detik tersebut memperlihakan petugas Damkar dan petugas Jasa Marga sedang berdebat soal izin melintas gerbang tol.
Dalam unggahan akun net2netnews di Instagram, Rescue Pemadam Kebakaran disebut telah dipersulit oleh petugas pintu tol ketika hendak masuk tol Jatiwarna kota Bekasi pada Senin (20/3/2023).
Marcomm Dept. Head Jasamarga Metropolitan Panji Satriya menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi. Ia memastikan petugas tersebut akan ditegur dan dievaluasi.
"Jasa Marga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Atas tindakan tersebut, akan dilakukan evaluasi di lapangan dan petugas terkait akan diberikan teguran," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (21/3/2023).
Ia mengatakan, dalam kondisi darurat atau penanganan kendaraan prioritas, secara prosedur, Jasa Marga menyiapkan satu lajur transaksi untuk dapat dilalui kendaraan petugas.
"Untuk mengantisipasi berbagai ukuran kendaraan, mayoritas disiapkan lajur paling kiri pada gerbang tol dengan lebar lajur sesuai Standar Geometri Jalan Bebas Hambatan Untuk Jalan Tol oleh Bina Marga No. 007/BM/2009," kata Panji.
Dalam kondisi darurat, ia menyebut petugas Customer Service Supervisor (CSS) Jasa Marga akan menonaktifkan Automatic Lane Barrier (ALB) serta mencatat jumlah dan golongan kendaraan yang melintas.
Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Terbakar: 31 Mobil Damkar Diterjunkan, 200 Personil Dikerahkan
"Selanjutnya hal ini akan dituangkan dalam Berita Acara dan dilaporkan kepada instansi terkait dengan melampirkan tangkapan cctv dan data dukung lainnya sebagai kelengkapan administrasi pembayaran tol," ujar Panji.
"Sekali lagi kami sampaikan permohonan maaf dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali," tutupnya.