Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sistem Pengatur Tekanan Udara di Kabin Super Air Jet Rute Bali-Jakarta Bermasalah, Dirut Minta Maaf

Direktur Super Air Jet Ari Azhari menyatakan, indikasi akan gangguan tersebut muncul ketika pesawat mencapai ketinggian 30 ribu kaki di atas permukaan

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Sistem Pengatur Tekanan Udara di Kabin Super Air Jet Rute Bali-Jakarta Bermasalah, Dirut Minta Maaf
ist
Super Air Jet 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Super Air Jet penerbangan nomor IU-737 rute Bali menuju Jakarta dengan jenis Airbus 320-200 berkode registrasi pesawat PK-SAW mengalami gangguan pada sistem pengatur tekanan udara di kabin.

Direktur Super Air Jet Ari Azhari menyatakan, indikasi akan gangguan tersebut muncul ketika pesawat mencapai ketinggian 30 ribu kaki di atas permukaan laut.

"Pada penerbangan dari Bali menuju Jakarta, saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal)," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (22/3/2023).

Baca juga: Maskapai Penerbangan: Erupsi Merapi Tak Ganggu Operasional Armada

Hal itu menyebabkan pilot menurunkan ketinggian pesawat dan membuat suhu udara di kabin meningkat.

"Pilot harus menurunkan ketinggian pesawat. Gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya," ujar Ari.

Untuk itu, Ari menyampaikan permohonan maaf terkait kejadian yang terjadi. Penerbangan yang membawa 179 penumpang dan enam kru ini sudah mendarat pada Selasa (21/3/2023) pukul 18.40 WIB di Bandara Soekarno-Hatta.

BERITA REKOMENDASI

"Pernyataan Super Air Jet ialah tidak dapat memberikan keterangan mengenai penyebab adalah langkah yang umum dilakukan dalam industri penerbangan ketika terjadi insiden atau masalah teknis pada pesawat," kata Ari.

"Langkah pertama yang dilakukan adalah memeriksa pesawat secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk menemukan penyebab insiden atau masalah teknis tersebut. Setelah itu, dijalankan pemeriksaan lebih lanjut dan analisis mendalam untuk memastikan bahwa pesawat aman untuk digunakan kembali," ujarnya melanjutkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas