Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pedagang Komplain Harga Cabai dan Bawang Naik Tinggi

Komoditas cabai dan bawang mengalami kenaikan paling tinggi di awal Ramadan ini

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pedagang Komplain Harga Cabai dan Bawang Naik Tinggi
Tribun Kaltim/Muhammad Arfan
Pedagang cabai rawit menunggu pembeli di Pasar Induk Bulungan, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) menilai tidak ada upaya serius dari pemerintah dalam meredam kenaikan harga-harga komoditas pangan di awal Ramadan 2023 ini. 

Hal itu tak lepas dari pemerintah yang dianggapnya tak memiliki upaya lanjutan dalam menangani harga tinggi ini.

"Jika permintaan sudah tinggi dan tidak ada upaya lanjutan, maka kami pesimis harga pangan di pasaran akan turun," kata Reynaldi.

Meski demikian, ia dan pihaknya akan terus mendorong pemerintah agar segera melakukan berbagai upaya tambahan agar harga bisa segera turun.

Baca juga: Jelang Ramadan, Bahan Pokok Kompak Naik, Harga Bawang Merah Rp 37.500 Per Kg

"IKAPPI terus mendorong agar pemerintah segera melakukan upaya-upaya lanjutan. Upaya-upaya tambahan. Sehingga, harga pangan kembali membaik atau tidak tinggi. Pedagang sendiri merasa kesulitan menjual harga yang cukup tinggi di bulan Ramadan," ujar Reynaldi.

Respon Bapanas

Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, membantah pernyataan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia terkait tidak adanya upaya serius dari pemerintah dalam menurunkan harga komoditas pangan.

Menurut Arief, pemerintah sejauh ini telah berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok menjelang Ramadan dari masing-masing komoditas.

Berita Rekomendasi

Meskipun, komoditas beras, cabai dan telur mengalami kenaikan harga.

Arief berujar, hal tersebut didasari oleh naiknya harga pupuk yang dihasilkan dari luar negeri dan perubahan iklim.

"Kalau tidak ada upaya ya tidak benar. Ada hal yang hal seperti Climate Change, Naiknya harga bahan baku pupuk dari luar negeri, Kenaikan Minyak Dunia pasti akan membuat kesetimbangan baru," kata Arief saat dihubungi.

Untuk itu, Arief mengatakan, perlu adanya keseimbangan pembiayaan dari petani dan peternak, seiring mahalnya harga pupuk.

"Kita harus berempati pada Petani dan Peternak. Seimbang dengan penyesuaian komponen biaya produksi," ujarnya.

Dia menegaskan, stabilitas harga bahan pokok menjadi tugas utama Badan Pangan Nasional (Bapanas).

Hal tersebut juga sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

"Pak Presiden menugaskan Kepala Badan Pangan untuk menghitung benar-benar harga wajar di petani, peternak, penggiling, pedagang sampai konsumen. Harga wajar di semua lini," ucap dia. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas