Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Generasi Milenial Didorong Jeli Tangkap Peluang Usaha pada Era Digital

Sebanyak 70 persen penduduk Indonesia adalah anak-anak muda yang memiliki potensi dan memiliki peluang untuk berkembang.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Generasi Milenial Didorong Jeli Tangkap Peluang Usaha pada Era Digital
ist
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Generasi milenial didorong untuk jeli menangkap peluang usaha untuk pada era digital atau 4.0.

Anggota Fraksi PKB Komisi I DPR RI, Taufiq R Abdullah menjelaskan, potensi ruang digital harus dimanfaatkan untuk dimanfaatkan untuk hal-hal produktif, yang dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat.

“Kali ini kita membincangkan soal bagaimana berbisnis dan berusaha di era digital, terutama untuk generasi milenial. Generasi milenial memiliki kecerdasan menangkap peluang usaha di era digital ini,” kata Taufiq, dikutip Senin (27/3/2023).

Baca juga: PNM Gandeng UGM Edukasi Cakap Sosmed Dorong Karyawan Gen-Z Bangun Reputasi di Era Digital

Indonesia akan memasuki era Indonesia emas pada tahun 2045. Indonesia sedang dalam anugerah yang disebut sebagai bonus demografi, kondisi struktur penduduknya didominasi oleh orang yang berusia produktif.

Sebanyak 70 persen penduduk Indonesia adalah anak-anak muda yang memiliki potensi dan memiliki peluang untuk berkembang. Sedangkan 30 persen sisanya adalah usia nonproduktif.

“Siapa generasi milenial? Rata-rata generasi milenial melek teknologi. Mereka akhirnya bisa berkembang karena mampu beradaptasi dengan teknologi,” ujarnya.

Berita Rekomendasi

Kata Taufiq, Indonesia adalah pasar digital terbesar di Asia Tenggara. Oleh sebab itu, peluang usaha dan kemampuan dibutuhkan untuk menyambut era digital ini.

Adapun, terdapat beberapa softskill yang diperlukan menjadi entrepreneur digital.

Pertama adalah berpikir out of the box, kaya akan ide dan gagasan sehingga mampu melihat peluang yang tersembunyi. Kedua, mampu bergerak cepat dalam merespon perubahan dan kebutuhan pasar.

Ketiga, percaya diri, berani mengekspresikan ide dan siap dengan resiko. Keempat, mampu bekerja sama dengan semua stakeholder dalam pengembangan usahanya.

Kelima, berusaha untuk terus selangkah lebih maju dari apa yang ditawarkan oleh pihak lain.

“Keenam, lincah menyesuaikan aksi, merespon dengan luwes terhadap kondisi dan perubahan yang begitu cepat,” ujarnya.

Baca juga: Era Digital, Santun dan Bijak Gunakan Media Sosial Jaga Keutuhan Bangsa

Pegiat media sosial dari Kabupaten Kebumen, Mustolih mengatakan, berbagai kemampuan digital marketing seperti Social Media Specialist, SEO Specialist, Digital Advertising Specialist, Content Marketing Strategist, dan lain- lain yang nantinya juga akan dibutuhkan di mana saja.

“Kalau ingin mendapatkan sesuatu dari internet, harus fokus atau menjadi specialist,” kata Mustolih.

Terdapat beberapa pekerjaan atau bisnis yang bisa dilakukan. Mulai dari bisnis afiliasi melalui affiliate marketing, menjadi konsultan bisnis dan digital marketing, menjadi influencer dan content creator (blogger, YouTuber, podcaster), bisnis online learning dan online teaching (online course), menjadi reseller dan dropshipper.

Lalu bisnis agensi, manajemen, dan pekerja lepas (freelancer), bisnis jasa joki game online, bisnis thrifting fashion, menjual stok foto dan video berlisensi, jasa penerjemah online, pembuatan website, microsite, dan landing page (web development), pembuatan aplikasi mobile, dan menjadi reseller dan dropshipper.

“Generasi milenial harus memampukan diri untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dalam waktu yang sama atau multitasking,” ujar Mustolih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas