Sandiaga Uno Sebut Jakarta Muslim Fashion Week Memperbesar Peluang RI Jadi Pusat Fesyen Dunia
Untuk produk baju (gaun) muslim di tahun 2022, Kemendag mencatat nilai ekspornya kurang lebih 15 miliar dolar AS.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 dengan menggelar Road to JMFW yang akan berlangsung mulai Maret hingga September 2023.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, Jakarta Muslim Fashion Week merupakan kegiatan yang diinisiasi Kementerian Perdagangan dan KADIN dengan tujuan mempromosikan produk fesyen muslim Indonesia dan meningkatkan daya saing fesyen muslim lokal di pasar internasional.
Termasuk merealisasikan visi dan misi Indonesia untuk menjadi pusat fesyen muslim/modest dunia.
Baca juga: Pendapatan Pelaku Industri Fesyen Lokal Tertekan Akibat Kalah Saing dengan Pakaian Bekas Impor
"Ini adalah inisiasi dari Kemendag dan KADIN, dan kami sangat mendukung karena ini ikut mempromosikan subsektor ekonomi kreatif yaitu produk fesyen muslim Indonesia agar lebih berdaya saing dan lebih eksis di pasar internasional," ucap Sandi saat ditemui di Kantornya, (27/3/2023).
Ia melanjutkan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam industri fesyen modest dunia sekaligus merealisasikan visi dan misi Indonesia menjadi pusat fesyen muslim dunia.
"Di tahun 2023, target ekspor produk ekonomi kreatif Indonesia sebesar 26,5 miliar dolar AS, dan fesyen adalah produk ekraf yang paling banyak menyumbang nilai ekspor sekitar 65 persen," ujar Sandiaga.
Sementara itu, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Didi Sumedi, menyampaikan terima kasih atas dukungan yang menjadikan Jakarta Muslim Fashion Week menjadi bagian program di Kemenparekraf.
"Ini program yang sudah kita coba buatkan roadmap-nya dari mulai tahun 2021 sampai 2024. Di mana sesuai dengan arahan Presiden, kita ingin mendeklarasikan Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia," ujar Didi.
Ia mengungkapkan, untuk produk baju (gaun) muslim di tahun 2022, Kemendag mencatat nilai ekspornya kurang lebih 15 miliar dolar AS.
"Belum dari alas kaki, perhiasan, dan kosmetik. Karenanya dengan target (nilai ekspor ekonomi kreatif) yang disampaikan, Insya Allah bisa tercapai," pungkas Didi.