Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan pemerintahannya telah berupaya maksimal untuk dapat mengatasi krisis perbankan, tetapi tanggapan Gedung Putih terkait masalah tersebut "belum selesai".

"Kami telah melakukan apa yang perlu kami lakukan secara baik. Saya yakin semuanya akan beres. Pasar tampaknya merespons," kata Biden kepada wartawan sebelum meninggalkan North Carolina untuk kembali ke Gedung Putih.

Ditanya apakah pemerintahannya telah kehabisan langkah sepihak selain tindakan kongres untuk mengatasi tekanan di sektor perbankan, Biden mengatakan "Tidak, ini belum berakhir”.

Baca juga: Dampak Keruntuhan SVB, Investor Kripto Beralih ke Bursa Terdesentralisasi

“Kami mengawasi dengan sangat cermat. Saya pikir tim saya telah menanganinya dengan sangat baik sejauh ini. Dan daripada terburu-buru di sini, saya pikir mari kita biarkan semuanya berjalan sebagaimana adanya,” kata Biden.

Di samping itu, Biden juga mengungkapkan pemerintahannya melihat perubahan legislatif sebagai tanggapan terhadap krisis, meskipun itu bisa menjadi sulit di Kongres yang terpecah.

"Saya tidak yakin apakah kami mendapat banyak perubahan legislatif. Tapi kami juga sedang melihatnya," ujarnya.

Keruntuhan yang dialami oleh Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank telah memicu hilangnya kepercayaan investor yang lebih luas di sektor perbankan dan memicu kekhawatiran akan krisis keuangan yang parah.

Menanggapi hal itu, Administrasi Biden dengan cepat mengadopsi serangkaian tindakan darurat untuk melindungi deposan di kedua bank, sementara Federal Reserve menyediakan likuiditas tambahan untuk membantu bank di seluruh sektor memenuhi kebutuhan deposan.

Adapun kesepakatan untuk menyelamatkan Credit Suisse dan penjualan aset SVB ke First Citizens Bancshares telah membantu memulihkan ketenangan pasar. Namun, investor tetap menaruh kewaspadaan terhadap lebih banyak masalah yang mengintai dunia perbankan.