Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA - Perusahaan peluncuran satelit Virgin Orbit Holdings mengungkapkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 85 persen karyawannya pada Kamis (30/3/2023).

Saham perusahaan, yang dikendalikan oleh Virgin Group milik miliarder Richard Branson, turun 38 persen dalam perdagangan Kamis.

Dikutip dari Reuters, sekitar 675 karyawan Virgin Orbit akan kehilangan pekerjaan mereka, dan perusahaan memperkirakan akan mengeluarkan biaya terkait PHK tersebut sekitar 15 juta dolar AS, kata Virgin Orbit dalam pengajuan peraturan.

Baca juga: Produsen Perangkat Streaming Roku Kembali PHK 200 Karyawan

Langkah tersebut merupakan hasil dari "ketidakmampuan perusahaan untuk mendapatkan pendanaan yang berarti," tambah perusahaan.

Virgin Orbit go public pada 2021 melalui Special-Purpose Acquisition Companies (SPAC). Selain kegagalan baru-baru ini untuk mengumpulkan dana, kegagalan peluncuran roket pada awal tahun ini juga meningkatkan tekanan pada perusahaan.

Reuters melaporkan pada pekan lalu, investor asal Texas Matthew Brown telah melakukan pembicaraan untuk menginvestasikan 200 juta dolar AS di perusahaan tersebut.

Sayangnya pembicaraan itu gagal, kata dua sumber yang mengetahui diskusi tersebut dan meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Dalam sebuah pernyataan pada minggu lalu, setelah Brown melakukan sesi wawancara dengan CNBC, Virgin Orbit mengatakan "mencatat komentar yang dibuat oleh Matthew Brown sehubungan dengan perusahaan" dan menambahkan "itu sedang dalam diskusi investasi dengan mitra potensial".

Namun, perusahaan menolak berkomentar lebih lanjut. Brown juga menolak permintaan komentar dari Reuters.

Baca juga: Pengeluaran Membengkak, Accenture PHK 19.000 Karyawan

Sejak November, Virgin Group milik Branson telah menyediakan 50 juta dolar AS dalam bentuk pembiayaan kepada perusahaan peluncuran satelit tersebut dengan utang yang dijamin dengan peralatan dan aset lainnya jika terjadi kebangkrutan, menurut pengajuan sekuritas.

Virgin Orbit merumahkan hampir semua 750 karyawannya pada 15 Maret dalam apa yang disebut juru bicaranya sebagai "jeda operasional", sementara perusahaan mencari bantuan keuangan yang memungkinkannya untuk fokus pada peningkatan desain roket.

Sekelompok kecil karyawan kembali bekerja pada 23 Maret untuk fokus pada pengembangan mesin roket, kata email yang dikirim Virgin Orbit ke stafnya pada saat itu.

Perusahaan memperkirakan PHK akan selesai secara substansial pada 3 April mendatang.