Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tahun Ini, SKK Migas Targetkan Pengeboran 991 Sumur Pengembangan

Terdapat tantangan dalam pelaksanaan program pengeboran sumur pengembangan, satu di antaranya SDM berkualitas.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Tahun Ini, SKK Migas Targetkan Pengeboran 991 Sumur Pengembangan
Tribunnews.com/HO
Ilustrasi. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 991 sumur pada tahun ini, atau lebih tinggi 30,4 persen dibandingkan realisasi pengeboran sumur tahun lalu. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 991 sumur pada tahun ini, atau lebih tinggi 30,4 persen dibandingkan realisasi pengeboran sumur tahun lalu.

Dalam mencapai target tersebut, Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo mengatakan ada tantangan dalam pelaksanaan program pengeboran sumur pengembangan.

Tantangan itu tak hanya soal ketersediaan rig, tetapi juga ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

Baca juga: Pengeboran dan Sumur Ditambah, Ini Target Produksi Migas PHI di 2023

“Tantangan kami untuk memastikan target pengeboran 2023 menjadi sangat kompleks karena membutuhkan ketersediaan SDM yang memiliki kompetensi dan pengalaman yang mumpuni, sedangkan selama beberapa tahun yang lalu tidak banyak orang yang bekerja di rig," kata Wahyu dalam diskusi di kantor SKK Migas, Rabu (5/4/2023).

Wahyu menyebut setiap rig yang beroperasi akan diisi oleh ratusan tenaga kerja yang terlibat.

Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) karena sejak 2016 hingga 2020 rata-rata jumlah pengeboran sumur pengembangan di kisaran 200 sumur.

Berita Rekomendasi

"Dengan meningkatnya jumlah pengeboran sumur menjadi 991 di tahun 2023, tentu membutuhkan jumlah tenaga kerja yang lebih banyak dengan kompetensi dan pengalaman yang mencukupi," kata Wahyu.

"SKK Migas dan KKKS sedang bekerja keras agar health safety & environment (HSE) bisa tetap diterapkan dengan maksimal agar pelaksanaan kegiatan pengeboran berjalan dengan aman dan lancar," ujarnya melanjutkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas