IMF: Fragmentasi Geopolitik Dapat Memicu Risiko Stabilitas Keuangan
Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan peringatan terkait dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Dana Moneter Internasional (IMF) mengeluarkan peringatan terkait dengan meningkatnya ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi global yang dapat memicu timbulnya risiko stabilitas keuangan.
Stabilitas keuangan diperkirakan akan menjadi topik utama pada pertemuan antara IMF dan Bank Dunia pada pekan depan pasca gejolak sistem perbankan baru-baru ini, yang ditandai dengan keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank di AS serta penjualan paksa Credit Suisse Swiss untuk menyaingi UBS.
“Risiko stabilitas seperti itu didorong melalui saluran keuangan,” kata para peneliti IMF dalam makalah, yang disiapkan untuk pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia sebagai bagian dari Laporan Stabilitas Keuangan Global.
Baca juga: Waspada, IMF Peringatkan Risiko Stabilitas Keuangan Meningkat
Makalah tersebut mengutip penelitian yang menggunakan divergensi AS-Tiongkok dalam pemungutan suara Dewan Keamanan PBB sejak 2016 sebagai proksi meningkatnya ketegangan geopolitik antara negara investor dan negara penerima. Ketegangan seperti itu mengurangi investasi portofolio lintas batas dan klaim perbankan sebesar 15 persen pada penerima.
"Pengenaan pembatasan keuangan, peningkatan ketidakpastian, dan kredit lintas batas dan arus keluar investasi yang dipicu oleh eskalasi ketegangan dapat meningkatkan risiko rollover utang bank dan biaya pendanaan," kata para peneliti IMF dalam posting blog yang menyertainya.
"Itu juga bisa menaikkan suku bunga obligasi pemerintah, mengurangi nilai aset bank dan menambah biaya pendanaan mereka,” sambungnya.
Untuk mengekang risiko potensi destabilisasi dari peristiwa geopolitik, IMF mengatakan pengawas perbankan, regulator, dan lembaga keuangan harus menggunakan uji tekanan dan analisis skenario untuk lebih memahami bagaimana meningkatnya ketegangan dapat ditransmisikan ke sistem keuangan.