IMF Ungkap Pertumbuhan Ekonomi Global Akan di Bawah 3 Persen Tahun Ini
Perkiraan pertumbuhan jangka menengah terendah sejak 1990, dan jauh di bawah pertumbuhan rata-rata 3,8 persen yang terlihat dalam dua dekade
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global turun di bawah tiga persen pada 2023 dan akan tetap berada di kisaran yang sama untuk lima tahun ke depan.
Menurut IMF, itu merupakan perkiraan pertumbuhan jangka menengah terendah sejak 1990, dan jauh di bawah pertumbuhan rata-rata 3,8 persen yang terlihat dalam dua dekade terakhir.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan tindakan kebijakan moneter dan fiskal yang kuat untuk menanggapi pandemi Covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina telah mencegah hasil yang jauh lebih buruk dalam beberapa tahun terakhir, tetapi prospek pertumbuhan tetap lemah karena inflasi yang terus-menerus tinggi.
Baca juga: Update Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-403: Utang Kyiv Tambah, IMF Siap Gelontorkan 15,6 M Dolar AS
Dia juga menambahkan keruntuhan sejumlah bank di Amerika Serikat (AS) dan Swiss semakin membuat meningkatnya risiko penurunan ekonomi global.
"Meskipun secara mengejutkan pasar tenaga kerja tangguh dan permintaan konsumen yang kuat, meskipun ada peningkatan di China, kami memperkirakan ekonomi dunia tumbuh kurang dari 3 persen tahun ini," kata Georgieva, dalam pidato menjelang pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia pekan depan.
"Pertumbuhan secara historis tetap lemah sekarang dan dalam jangka menengah,” imbuhnya.
Di samping itu, Georgieva meminta bank sentral untuk tetap berada di jalur perang melawan inflasi selama tekanan keuangan tetap terbatas demi mengatasi risiko stabilitas keuangan.
“Kuncinya adalah dengan hati-hati memantau risiko di bank dan lembaga keuangan non-bank, serta kelemahan di sektor-sektor seperti real estat komersial,” katanya.
Baca juga: IMF: Kehadiran Kripto Bisa Picu Krisis Likuiditas di Perbankan
Untuk meningkatkan prospek pertumbuhan dan produktivitas, Georgieva menyerukan perubahan langkah besar, termasuk sekitar 1 triliun dolar AS per tahun dalam pengeluaran untuk energi terbarukan, dan langkah untuk menghindari fragmentasi ekonomi global, yang dapat memangkas sebanyak 7 persen dari produk domestik bruto (PDB).