Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Profil Chairul Tanjung, Orang Terkaya Ketujuh di Indonesia Tahun 2023 yang Dijuluki Si Anak Singkong

Chairul Tanjung merupakan pemilik dari perusahaan CT Corp yang bergerak di berbagai bidang seperti finansial, ritel, dan gaya hidup.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Profil Chairul Tanjung, Orang Terkaya Ketujuh di Indonesia Tahun 2023 yang Dijuluki Si Anak Singkong
TRIBUNNEWS.COM/DENNY PERMANA
Chairul Tanjung orang ketujuh terkaya di Indonesia tahun 2023 menurut Forbes. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Forbes per April 2023 kembali merilis daftar orang-orang terkaya di seluruh penjuru dunia.

Tak terkecuali di Indonesia.

Orang nomor satu terkaya di Indonesia kini dipegang  Low Tuck Kwong - US$26,9 miliar (Rp408,23 triliun) 

Kekayaan duo bos Djarum yakni R. Budi Hartono dan Michael Hartono turun ke posisi  kedua dan ketiga orang terkaya di Indonesia.

R. Budi Hartono dengan jumlah kekayaan US$25,3 miliar (Rp383,95 triliun)  sementara Michael Hartono dengan jumlah kekayaan US$24,2 miliar (Rp367,25 triliun).

Dalam beberapa tahun belakangan keduanya selalu menempati daftar orang nomor satu dan dua terkaya di Indonesia.

Adapun sumber kekayaannya berasal dari perbankan, industri rokok, keuangan investasi, dan manufaktur.

Berita Rekomendasi

Pengusaha Chairul Tanjung alias CT kini berada di posisi ketujuh.

Kekayaan Chairman dan Founder CT Corp ini  mengalami perubahan dibandingkan April 2022 lalu yang mencapai  US$ 8,5 miliar.

Pada April 2023 berdasarkan data Forbes, kekayaan CT turun menjadi  US$4,9 miliar atau sekitar Rp 74,36 triliun.

Baca juga: Putri Tanjung Tunangan, Ini Profil Guinandra Jatikusumo Calon Menantu Chairul Tanjung

Sosok Chairul Tanjung

Chairul Tanjung merupakan pemilik dari perusahaan CT Corp yang bergerak di berbagai bidang seperti finansial, ritel, dan gaya hidup.

Perusahaan milik Chairul Tanjung tersebut juga bergelut dalam bidang media, hiburan, serta sumber daya alam (SDA).

Selain itu, Chairul Tanjung juga mengelola Hypermart hingga stasiun televisi (TV).

Ayah dari Chairul Tanjung merupakan anak dari seorang wartawan media cetak pada masa Orde Lama.

Ayahnya bernama Abdul Ghafar, serta ibunya bernama Halimah.

Diketahui, masa kecil Chairul Tanjung diterpa kesulitan dalam kondisi keuangan, saat itulah tempat bekerja ayahnya ditutup oleh pemerintahan Orde Baru.

Hal itu membuat orang tua Chairul Tanjung menjual rumah untuk biaya hidup serta berpindah ke losmen.

Dengan kondisi kesulitan itu, Chairul Tanjung tetap semangat untuk berpendidikan.

Melansir laman Tribunwiki.com, salah satu orang terkaya di Indonesia ini memulai pendidikannya di SD Van Lith, Jakarta.

Kemudian ia melanjutkan ke SMP Van Lith, setelah lulus akhirnya melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi ke SMA Negeri 1 Jakarta.

Dengan nilai yang memuaskan, Chairul Tanjung memilih melanjutkan pendidikannya di Universitas Indonesia (UI) Fakultas Kedokteran Gigi pada tahun 1981 - 1987.

Sewaktu kuliah, Chaitul Tanjung terpilih sebagai mahasiswa teladan tingkat nasional di tahun 1984 dan 1985.

Saat masa kuliahnya, Ia juga memulai mencari uang dengan berjualan buku kuliah stensil, mendirikan jasa fotokopi, hingga berjualan kaus.

Dengan bisnisnya itu, ia meneruskan pendidikannya pada program magister di Institusi Pendidikan dan Pembinaan Manajemen pada tahun 1993.

Pria terkaya ini juga sempat membuka usaha toko peralatan kedokteran serta laboraturium di Senen, Jakarta Pusat.

Namun usaha tersebut belum berpihak kepada Chairul Tanjung dan mengalami kebangkrutan.

Tanpa putus asa, Chairul bersama tiga temannya membuka usaha dengan nama PT Pariarti Shindutama pada tahun 1987, usaha itu ekspor sepatu anak.

Sebelum akhirnya Chairul keluar dari PT Pariarti Shindutama karena perbedaan visi dan misi dengan temannya, ia pernah mendapat pesanan 160 ribu sepatu untuk di kirim ke negara Italia.

Dari sinilah perjalanan Chairul Tanjung dalam berbisnis yang menjadikannya salah satu orang terkaya di Indonesia.

Pada tahun 1987, Chairul mendirikan usaha dengan nama Para Group yang akhirnya membeli kepemilikan Bank Karman.

Bank Karman pun dibeli pada tahun 1996 dan berganti nama menjadi Bank Mega, serta mengembangkan pertokoan melalui Bandung Supermall.

Selain itu, Chairul juga berbisnis dalam sektor media, salah satu kepemilikannya adalah Trans TV.

Chairul juga memiliki julukan  ‘Si Anak Singkong’. Julukan tersebut sangat melekat pada diri Chairul Tanjung,

julukan tersebut melekat pada diri Chairul bukan karena makanan favoritnya adalah singkong tetapi karena julukan tersebut dikenal untuk mendeskripsikan orang pinggiran yang ada pada masa tersebut.

Krisis 1998

Sempat menghadapi krisis moneter pada tahun 1998, Chairul memilih mempertahankan mengelola Bank Mega.

Saat itu banyak pengusaha memindahkan usaha dan inverstasinya ke Singapura.

Dengan bertahannya Chairul, Bank Mega mampou memberi pinjaman ke bank lain di saat ekonomi Indonesia mengalami krisis.

Sedangkan di masa itu Bank BCA  yang dikelola oleh Soedono Salim hampir bangkrut dengan memberi pinjaman sekitar Rp 1.3 triliun.

Dengan kekayaan Chairul Tanjung yang sangat banyak, inilah perusahaan miliknya dan di bawah naungan CT Corp.

Daftar  Perusahaan CT Corp milik Chairul Tanjung

Bank Mega
Bank Sulutgo
Bank Sulteng
Bank Mega Syariah
Baskin Robbins
Wendy's
Tasty Kitchen
Breadshop
Sakura
Mami (Makan dan Minum)
Warunk Upnormal
Bakso Boedjangan
CNBC Indonesia
CNN Indonesia
Trans 7
Trans Park
Trans Studio Mall
Multi Mart
Hello Trans
Health & Beauty
Electronic PRO
Index Livingmall
Trans Living
Trans Mart Hard ware
Oki Doki
Seen
The Trans Luxury Hotel
Antavaya
Citilink
Aerowisata Hotels & Resorts
Four Star by Trans Hotel
Trans Resort Bali
Ibis Hotels
Trans Resort Bali
Trans Studio
Trans Entertainment
Trans Show World.

Berikut posisi 10 miliarder terkaya di Indonesia versi Forbes April 2023:

1. Low Tuck Kwong - US$26,9 miliar (Rp408,23 triliun)

2. R. Budi Hartono - US$25,3 miliar (Rp383,95 triliun)

3. Michael Hartono US$24,2 miliar (Rp367,25 triliun)

4. Sri Prakash Lohia - US$7,4 miliar (Rp112,3 triliun)

5. Prajogo Pangestu - US$5,6 miliar (Rp84,98 triliun)

6. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono - US$ 4,9 miliar (Rp74,36 triliun)

7. Chairul Tanjung - US$4,9 miliar (Rp74,36 triliun)

8. Djoko Susanto - US$4,4 miliar (Rp66,77 triliun)

9. Martua Sitorus - US$3,2 miliar (Rp48,56 trilliun)

10. Theodore Rachmat - US$3,1 miliar (Rp47,04 triliun)

Sumber: Tribunwiki.com/Gramedia.com/Kontan.co.id/Tribunnews.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas