Antisipasi Arus Mudik di Ketapang-Gilimanuk, Kemenhub: Jangan Sampai Ada Antrean Panjang
Lintasan Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali diperkirakan akan mengalami peningkatan arus kendaraan
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lintasan Ketapang-Gilimanuk yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali diperkirakan akan mengalami peningkatan arus kendaraan dan penumpang pada periode mudik Lebaran tahun ini.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Hendro Sugiatno mengatakan buffer zone (kawasan penyangga) perlu disiapkan dengan baik untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Baca juga: Arus Kendaraan di Lintasan Ketapang-Gilimanuk Diprediksi Meningkat, ASDP Siapkan KMP Jatra II
Ia memperingatkan agar jangan sampai ada antrean yang begitu panjang.
“Kita harus bisa menata jangan sampai ada antrean yang begitu panjang dan upaya-upaya untuk menurunkan v/c ratio tolong dipedomani betul mana upaya yang benar-benar bisa menurunkan v/c ratio," kata Hendro dalam keterangannya, dikutip Minggu (9/4/2023).
"Termasuk penggunaan 4 unit kapal yang akan disiapkan untuk mendukung pergerakan di Ketapang- Gilimanuk dan akan cepat menyedot pergerakan masyarakat,” ujarnya melanjutkan.
Selain itu, Hendro juga menekankan seluruh personel petugas di lapangan untuk lebih memperhatikan unsur keselamatan pelayaran dalam masa Angleb 2023.
“Mohon diperhatikan betul jangan sampai di momen mudik ada kecelakaan di perairan," kata Hendro.
Adapun PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah berencana memobilisasi kapal berukuran besar yakni KMP Jatra II yang telah direlokasi dari Merak untuk mendukung arus mudik dan balik Ketapang-Gilimanuk.
Baca juga: 2,41 Juta Orang Bakal Mudik Melalui Jalur Laut, Kemenhub Lakukan Inspeksi Kapal, ASDP Berantas Calo
Lalu, ASDP Cabang Ketapang memastikan sarana dan prasarana pelabuhan telah siap dalam menghadapi layanan Angkutan Lebaran 2023, di mana 7 pasang unit dermaga dan 45 unit kapal siap operasi di lintasan ini.
Kemudian, antisipasi kendala antrean kendaraan roda dua yang memanjang, pihak ASDP juga berencana melakukan rekayasa jalan khusus truk dan sepeda motor.
Dalam beberapa buffer zone, akan disiapkan sejumlah tenda dan area tampung, serta tollgate dengan jumlah yang memadai.
“Lintasan Ketapang-Gilimanuk menjadi perhatian dan lintasan paling ramai kedua. Nantinya, akan lebih padat lagi ketika jalan tol sudah tersambung. Maka konsep penataan pelabuhan itu sesuatu yang harus diperhatikan,” ujar Hendro.