Terminal Kampung Rambutan Dinyatakan Siap Layani Mudik Lebaran 2023
Terminal Kampung Rambutan dinyatakan siap menghadapi arus mudik Lebaran 2023.
Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menko Pembangunan Manusian dan Kebudayaan (MenkoPMK) Muhadjir Effendy bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi meninjau kesiapan Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, untuk angkutan mudik Lebaran 2023.
Muhadjir mengatakan, secara umum Terminal Kampung Rambutan sudah dalam kondisi siap menghadapi mudik Lebaran 2023.
"Saya bersama Bapak Menhub, Korlantas, dan Pak Gubernur DKI, mengecek kesiapan terminal-terminal umum yang nanti akan digunakan untuk angkutan pemberangkatan dari wilayah Jakarta menuju kampung halaman," katanya di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (9/4/2023).
"Hari ini kami melihat di Kampung Rambutan. Yang kita cek, secara umum, sudah sangat siap," ujar Muhadjir melanjutkan.
Ia mengatakan persiapan para sopir, petugas tiket, serta surat-surat seperti SIM dan lainnya, telah dalam kondisi siap.
"Kami cek kesiapan surat-surat kendaraan. Tadi saya lihat mulai dari SIM, KIR, terus masa berlaku nomor kendaraan, juga masih dipatuhi dengan baik," kata Muhadjir.
Kemudian, ia menyebut juga telah memeriksa penggunaan alat uji emisi gas buang untuk bus yang akan melakukan keberangakatan.
"Kami cek penggunaan alat uji emisi gas buang untuk bus yang nanti akan berangkat. Sudah disiapkan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.Tentu saja dukungan dari Pak Gubernur. Tadi sudah kami cek, alatnya juga masih bagus untuk pengujian," ujar Muhadjir.
Ia memastikan bus yang akan berangkat membawa pemudik adalah yang berkondisi bagus. Jumlah emisi yang dikeluarkan juga masih jauh dari batas maksimalnya.
Baca juga: Amankan Mudik Lebaran, UP PKB Ujung Menteng Layani Uji Kir di Terminal Pulogebang
"Bus yang akan berangkat juga dalam kondisi bagus, karena untuk kendaraan yang usia produksi tahun 2010, itu batas maksimum emisinya 50. Tadi dicek masih 27. Masih jauh dari batas maksimum emisi. Mudah-mudahan bus lain yang akan berangkat juga sama," kata Muhadjir.
Baca juga: Pengemudi Bus AKAP Khawatirkan Cuaca Buruk di Pelabuhan Penyeberangan Merak
Muhadjir berharap semua bus AKAP berangkat dengan persyaratan kelayakan yang terpenuhi seperti kesiapan sopir, surat-surat, KIR, kondii rem, mesin, serta emisi gas buang yang sesuai standar.