Jaga Harga Daging Sapi Tak Naik, Pemerintah Datangkan 18 Ribu Ton Daging Kerbau dari India
Adapun daging kerbau sebanyak 18 ribu ton tersebut, merupakan bagian dari 100.000 ton impor daging kerbau.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
"Nah khusus untuk ini daging kerbau adalah penugasan dalam menghadapi HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) seperti puasa dan Ramadan. Kenapa daging kerbau impornya adalah untuk menyeimbangkan, sebagai keseimbangan agar harga daging sapi tidak melonjak terlalu tinggi di atas harga wajar," kata Isy.
Saat ini harga daging sapi rata-rata nasional Rp 137.000 per kilogram. Isy mengatakan, selama puasa ini harga daging sapi mengalami kenaikan 0,5% dibanding bulan lalu, dan 0,75% dibanding minggu lalu.
"Jadi memang tidak signifikan harganya masih dalam rentang kendali masih bisa dimaklumi. Harga daging itu paling tinggi ada di Kaltara sampai Rp 160.000 tapi di Pulau Jawa sangat rendah, bahkan di Bali itu Rp 108.000. Kalau rata-rata nasional Rp 137.000 per kg. Dibanding tahun kemarin tidak banyak berubah," jelas Isy.
Pembelian Dibatasi
Pemerintah membatasi pembelian daging kerbau impor asal India maksimal 2 kilogram (Kg) per orang.
Hal ini menyusul masuknya 18.000 ton daging kerbau asal India untuk persiapan Ramadhan 2023.
Nantinya, daging kerbau tersebut dijual ke konsumen dengan harga Rp 85.000-Rp 90.000 per kilogram.
"Enggak boleh (beli banyak), dibatasi. Ya nanti paling satu orang maksimal 2 kilogram. Belanjanya cuma 2 kilogram," ujar Budi Waseso dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Update Harga Sembako di Jabodetabek, 5 April 2023: Daging Sapi Turun Jadi Rp 133.250/Kg
Menurut pria yang kerap disapa Buwas ini, pembatasan pembelian dilakukan agar stok daging kerbau selama Ramadhan 2023 aman sehingga masyarakat bisa kebagian secara merata.
Walau demikian, Buwas menuturkan, pemilik usaha warteg atau industri rumahan yang bahan dasarnya adalah daging, tetap bisa membeli daging kerbau lebih dari 2 kilogram.
"Kalau umpamanya yang ada industri rumahan yang bahan dasarnya daging, ya itu boleh lah, itu kan pengecualian. Tapi kalau untuk per orangan hanya maksimal 2 kilogram," ungkap Buwas.
Buwas menambahkan, setelah pihaknya bersama Badan Karantina Pertanian (Barantan) melakukan pengecekan mutu dan kualitas, daging kerbau tersebut akan diedarkan atau dijual ke ritel modern hingga pasar tradisional.
"Ini distribusinya ke pasar dan swalayan dan ini tidak lari ke industri. Dijual ke konsumen Rp 85.000-90.000 per kilogram. Nanti ada ritel modern dengan freezer jadi tidak bisa lebih dari itu," ujar Buwas.
"Ini juga ada dari Bulog ke ritel ada juga dari distributor kita yang punya downline dan donwline kita itu sudah tanda tangan persyaratan untuk menjual daging harus sesuai dengan harga yanh ditetapkan. Baru 11 yang memenuh surat distributor. Yang minta ada 100 tapi yang baru memenuhi syarat baru 11," sambung Buwas.