Inflasi AS Mereda Jadi 5 Persen di Maret 2023, Terendah dalam Dua Tahun Ini
Laju inflasi Amerika Serikat turun menjadi 5 persen di Maret 2023 dan menjadi level terendah dalam hampir dua tahun terakhir.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Laju inflasi Amerika Serikat (AS) turun menjadi 5 persen di Maret 2023 dan menjadi level terendah dalam hampir dua tahun terakhir.
Tetapi tekanan harga masih dirasa tetap tinggi meskipun Federal Reserve (The Fed) atau Bank Sentral AS telah melakukan kampanye untuk memperlambat kenaikan harga yang cepat.
Dikutip dari Wall Street Journal, kenaikan indeks harga konsumen pada bulan lalu, pengukur inflasi yang diawasi ketat yang mengukur apa yang dibayar konsumen untuk barang dan jasa, lebih rendah dari kenaikan 6 persen pada Februari dan kenaikan terkecil sejak Mei 2021, menurut data Departemen Tenaga Kerja yang dirilis Rabu (12/4/2023).
Konsumen rumah tangga menghadapi kenaikan harga untuk makanan dan tempat tinggal, namun melihat harga yang lebih rendah untuk bensin dan kendaraan bekas.
Meski begitu, inflasi tetap tinggi, jauh di atas rata-rata 2,1 persen dalam tiga tahun sebelum pandemi dan target The Fed sebesar 2 persen.
Harga inti, ukuran inflasi yang tidak termasuk kategori energi dan makanan, meningkat 5,6 persen secara year-on-year (YoY) pada Maret, sedikit meningkat dari 5,5 persen pada Februari.
Inflasi inti, yang dilihat oleh para ekonom sebagai prediktor yang lebih baik untuk inflasi di masa depan, tetap tinggi sebagian karena tekanan inflasi dari biaya perumahan.
"Ini tidak akan mempengaruhi The Fed. Masalah inflasi tidak dapat diselesaikan dengan sendirinya, dibutuhkan tingkat pengangguran yang lebih tinggi untuk mencapainya,” kata kepala ekonom AS di TS Lombard, Steve Blitz.
Baca juga: Ekonomi Cerah, Inflasi AS Turun Jadi 6 Persen di Februari 2023
The Fed telah menaikkan suku bunga sembilan kali selama setahun terakhir untuk mendinginkan ekonomi dan menjinakkan inflasi, yang melonjak ketika ekonomi pulih dari pandemi selama gangguan rantai pasokan dan kekurangan tenaga kerja.
Para pejabat The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase pada Maret, membawanya ke kisaran antara 4,75 persen hingga 5 persen.
The Fed mengisyaratkan bahwa tekanan pada sistem perbankan dapat mengakhiri kampanye kenaikan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya.\
Baca juga: Inflasi AS Sentuh 6,4 Persen di Januari 2023, Lebih Tinggi dari Ekspektasi Analis
Bank sentral AS akan mengadakan pertemuan pada minggu pertama bulan depan guna mempertimbangkan langkah suku bunga berikutnya.
Pengetatan pinjaman menyusul dua kegagalan bank menengah AS yang terjadi belum lama ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada 2023, menurut estimasi Dana Moneter Internasional (IMF) pada Selasa (11/4/2023).