Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Punya 16,38 Juta Hektare, tapi Harga Diatur Malaysia, Kapan Bursa Sawit Indonesia Meluncur?

Walaupun memiliki produksi terbesar, harga sawit masih diatur oleh bursa utama MDEX di Malaysia dan Rotterdam di Belanda.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Punya 16,38 Juta Hektare, tapi Harga Diatur Malaysia, Kapan Bursa Sawit Indonesia Meluncur?
TRIBUNNEWS/Jeprima
Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam jip di Perkebunan sawit di kawasan Bogor, Jawa Barat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian menyatakan, perkebunan sawit di Indonesia cukup luas sekitar 16,38 juta hektare sampai saat ini.

Analis Kebijakan Ahli Madya Kemenko Bidang Perekonomian Khadiki mengatakan, dengan demikian, Indonesia menjadi negara produsen crude palm oil (CPO) terbesar.

"Kemudian, atas dasar lahan tersebut juga membentuk negara kita sebagai produsen terbesar dunia untuk sawit ini," ujarnya dalam FGD Sawit Berkelanjutan Vol 13 bertajuk "Minyak Sawit: Sumber Pangan dan Bio Energi Berkelanjutan" di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Baca juga: Bertabrakan dengan Dump Truk Pengangkut Sawit, Pengendara Motor Matic Tewas di Mukomuko Bengkulu

Walaupun memiliki produksi terbesar, harga sawit masih diatur oleh bursa utama MDEX di Malaysia dan Rotterdam di Belanda.

"Kalau ngomong produksi besar, lahan besar, penentuan harga belum dari kita. Saat ini terbentuk dari sumber lain, yaitu Malaysia dan Rotterdam," kata Khadiki.

Karena itu, pemerintah ke depan berencana membentuk harga preferensi dimulai dengan membuka bursa sawit tanah air.

Berita Rekomendasi

"Rencananya demikian, tapi memang pembentukan harga itu tidak serta-merta. Diawali dari bursa akan terbentuk harga rata-rata, jenisnya apa saja yang masuk dalam bursa itu belum diputuskan, masih dalam diskusi," pungkasnya.

Adapun, Khadiki tidak merincikan lebih lanjut perkiraan bursa sawit Indonesia akan meluncur, meski Kementerian Perdagangan menargetkan Juni 2023.

FGD Sawit Berkelanjutan Vol 13 bertajuk
FGD Sawit Berkelanjutan Vol 13 bertajuk "Minyak Sawit: Sumber Pangan dan Bio Energi Berkelanjutan" di kawasan Wahid Hasyim, Jakarta, Kamis (13/4/2023). (Yanuar Riezqi Yovanda/Tribunnews.com) (Yanuar Riezqi Yovanda/Tribunnews.com)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas