Kebutuhan Rumah untuk MBR Cukup Tinggi, Akses Pembiayaan Jadi Sorotan
Sebab, menurutnya, kebutuhan akan rumah kini menjadi prioritas utama bagi masyarakat dengan kemampuan ekonomi terbatas
Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hendra Gunawan
"Tentu FLPP ini harus terus digenjot agar kekurangan 12,7 juta unit hunian tempat tinggal bagi MBR bisa teratasi," katanya.
Pemerintah melalui Bank BTN, kata dia, sudah banyak berkontribusi dalam penyediaan perumahan bagi rakyat
“Bank BTN sebagai kepanjangan tangan pemerintah sebaiknya terus memperbesar porsi pembiayaan agar kalangan MBR bisa mengakses hunian tempat tinggal dengan mudah dan terjangkau,” katanya.
Menurutnya, sektor properti utamanya perumahan sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Sebab efek domino dari sektor perumahan akan dirasakan oleh sekitar 174 sektor turunannya seperti industri semen, pasir, cat, batu dan lain sebagainya," terangnya.
Tak hanya itu, menurutnya, menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengerek serapan angka tenaga kerja.
Baca juga: Festival Investasi Properti 2023 Jadi Momentum Percepat Penjualan Proyek Hunian dan Komersial
"Bisa menyerap sekitar 500.000 tenaga kerja untuk setiap pembangunan 100.000 unit rumah," ujarnya.
Sekali lagi, kata dia, dari sisi peluang bisnis, pembangunan perumahan prospeknya cukup menjanjikan.
"Masih banyak masyarakat yang belum memiliki rumah termasuk para milenial yang jumlahnya sekitar 31 persen dari total penduduk Indonesia.
Tentu ini peluang yang mesti dikelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan perekonomian bangsa dan negara.
Oleh karenanya BTN perlu didorong agar mengambil peluang ini dan tentu saja perlu diberikan dukungan kebijakan yang memadai," ujarnya.