Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Masyarakat Transportasi Indonesia: Mudik Gratis Dapat Mengurangi Tingkat Kecelakaan Sepeda Motor

Kementerian Perhubungan mengangkut pemudik dengan gratis untuk 75.792 penumpang dan 13.840 sepeda motor menggunakan bus, kapal dan kereta api.

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Masyarakat Transportasi Indonesia: Mudik Gratis Dapat Mengurangi Tingkat Kecelakaan Sepeda Motor
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Peserta mudik menunggu untuk menaiki bus bus yang akan ditumpangi ke daerah tujuan pada acara mudik gratis Pemprov DKI Jakarta di Monas, Senin (17/4/2023). Sebanyak 284 bus dengan jumlah penumpang 13.541 diberangkatkan ke 19 kota dan kabupaten di Pulau Jawa dan Sumatera, tujuan mudik gratis ini agar masyarakat dapat melaksanakan mudik secara selamat, aman, nyaman, dan menyenangkan. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, berharap mudik gratis dapat mengalihkan pemudik pengguna kendaraan roda dua ke moda angkutan lain.

Tahun ini, Kementerian Perhubungan siap mengangkut pemudik dengan gratis untuk 75.792 penumpang dan 13.840 sepeda motor menggunakan bus, kereta api dan kapal laut.

Selain itu, ada Kementerian BUMN yang dikoordinir PT Jasa Raharja juga menyiapkan kuota mudik gratis untuk 65.603 penumpang.

Baca juga: Difasilitasi Pemprov DKI, Belasan Ribu Warga Jakarta Mudik Gratis ke Kampung Halaman

Rinciannya, 46.523 penumpang diangkut dengan 1.009 bus, 15.658 penumpang diangkut dengan 30 rangkaian kereta api, dan 2.562 penumpang diangkut dengan tujuh kapal laut.

"Adanya mudik gratis mendorong pengurangan mudik dengan sepeda motor. Diharapkan juga mengurangi tingkat kecelakaan," kata Djoko dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Senin (17/4/2023).

Pada mudik Lebaran kali ini, dari 123 juta orang yang diprediksi akan melakukan gerakan, sebanyak 25,13 juta orang (20,30 persen) menggunakan sepeda motor untuk mudik.

Berita Rekomendasi

Menurut dia, banyaknya pemudik bersepeda motor ini, selain berpotensi menyebabkan kemacetan lalu lintas di ruas-ruas jalan non-tol, juga rentan terjadi kecelakaan lalu lintas.

Terlebih, tidak sedikit pemudik bersepeda motor membawa serta anak-anaknya, bahkan yang masih balita.

"Keselamatan anak-anak sering kali terabaikan saat perjalanan mudik bersepeda motor. Melarang pemudik membawa anak-anak sudah harus dilarang, harus terus didengungkan," ujar Djoko.

Ia mengaku paham mengapa pemudik memilih menggunakan motor. Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah aspek biaya.

"Tidak dapat dipungkiri, ada berbagai penyebab masih menjadi pertimbangan untuk memutuskan mudik dengan bersepeda motor. Aspek penghematan biaya dan kemudahan mobilitas di kampung halaman merupakan daya tarik penggunaan sepeda motor," ujar Djoko.

Lalu, fasilitas transportasi yang minim di daerah tujuan juga menjadi pertimbangan. Hal itu dikarenakan pemudik masih ingin melakukan mobilitas ke berbagai tempat saat di kampung halaman.

"Minimnya layanan fasilitas transportasi umum di daerah membuat pemudik lebih memilih kendaraan pribadi ketimbang transportasi umum. Pasalnya, di kampung halaman masih dapat bermobilitas untuk silaturahmi, wisata dan jalan-jalan," kata Djoko.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas