Pekerja Pabrik Tesla di Shanghai Protes ke Elon Musk Usai Dapat Pemberitahuan Pemotongan Bonus
Produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat itu dan Elon Musk belum menanggapi permintaan komentar terkait pemotongan bonus.
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
![Pekerja Pabrik Tesla di Shanghai Protes ke Elon Musk Usai Dapat Pemberitahuan Pemotongan Bonus](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/logo-tesla__.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, SHANGHAI - Para pekerja pabrik Tesla di Shanghai, China, melayangkan protes ke Elon Musk melalui media sosial setelah diberitahu pada akhir pekan lalu mengenai rencana pemotongan bonus kinerja mereka.
Postingan dari para pengguna online mulai bermunculan di forum-forum seperti Baidu Tieba pada akhir pekan lalu.
Dikutip dari Reuters, beberapa orang bahkan menggunakan Twitter, platform media sosial yang dimiliki Elon Musk dan diblokir di China, untuk mengirim tweet ke akun Elon Musk.
Baca juga: Tesla Banting Harga Mobil di Israel, Asia Hingga Eropa, Ini Sebabnya
Tidak hanya itu, mereka juga mengirim tweet ke akun Tesla dan ibunda CEO produsen kendaraan listrik tersebut, Maye Musk.
"Tolong perhatikan kinerja (bonus) para pekerja garis depan di pabrik Tesla di Shanghai yang dipotong secara sewenang-wenang," kata salah satu postingan di Twitter sebagai balasan atas cuitan dari Musk tentang peluncuran SpaceX.
Dua orang pekerja mengatakan kepada Reuters mereka diberitahu oleh supervisor mereka pada akhir pekan lalu tentang pemotongan pembayaran bonus kuartalan, yang dikaitkan dengan kinerja pabrik.
Mereka menambahkan, supervisor Tesla menyebut adanya “insiden keselamatan" ketika ditanya tentang alasan pemotongan bonus.
Beberapa unggahan online mengklaim, para pekerja di pabrik Shanghai dihukum secara tidak adil atas sebuah insiden yang terjadi pada tahun ini di sebuah pabrik di mana seorang pekerja diduga telah meninggal dunia.
Seorang pekerja Tesla tewas dalam sebuah kecelakaan di lantai pabrik pada awal tahun ini, kata empat orang yang mengetahui kejadian tersebut.
Produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat itu dan Elon Musk belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters mengenai pemotongan bonus tersebut.
Kabar pemotongan bonus ini datang setelah Tesla mengumumkan mengenai rencananya untuk membangun pabrik baterai listrik jenis megapack di Shanghai pada bulan ini.
“Tesla akan membangun pabrik di Shanghai untuk membuat produk penyimpanan energi Megapack,” lapor kantor berita resmi China, Xinhua, pada Minggu (9/4/2023).
Rencana investasi Tesla diumumkan di tengah memanasnya hubungan geopolitik antara pemerintah Amerika Serikat dan China pasca penembakan balon yang diduga jadi alat mata-mata Pemerintah China yang terbang di atas langit Amerika Serikat.
Imbas insiden tersebut sejumlah perusahaan AS, termasuk Apple mulai meninggalkan kontrak kerjasama investasi dengan pemerintah China untuk menghindari sanksi tegas dari pemerintah AS.
Tesla tampaknya tidak terpengaruh dengan ancaman tersebut. Produsen supercar milik Elon Musk ini justru makin optimis menggandeng pemerintah China untuk mewujudkan ambisi Tesla membangun pabrik baterai listrik megapack agar dapat menguasai pasar global.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.